headerphoto

Cerita Baru Tentang Kura Kura Dan Kancil

Suatu hari Kura Kura dan Kancil berdebat tentang siapa yang lebih cepat. Mereka menyetujui jalur tertentu untuk bertanding dan mulailah mereka bertanding

Sang Kancil melesat dengan cepat dan setelah merasa jauh melampaui Kura Kura dia berhenti sejenak dibawah pohon untuk beristirahat sebelum memulai lagi perlombaannya.

Sang Kancil terduduk dibawah pohon dan akhirnya tertidur. Dan Kura Kura berhasil melampauinya dan keluar sebagai juara

Sang Kancil terbangun dan mendapatkan dirinya kalah didalam perlombaan tersebut.
Maksud dari cerita ini adalah mereka yang lambat, apabila konsisten, akan dapat memenangkan pertandingan

Ini adalah cerita yang biasa kita dengar sejak masa kecil

Baru baru ini seseorang bercerita versi baru yang lebih menarik.
Rupanya ceritanya bersambung ……….

Sang Kancil sangat kecewa dengan kekalahannya lalu melakukan analisis penyebabnya.
Dia sadar bahwa dia kalah karena terlampau percaya diri, kurang hati hati dan terlena

Kalau saja dia bisa lebih waspada maka tidaklah mungkin Kura Kura bisa mengalahkannya. Lalu ditantangnya lagi Kura Kura tersebut untuk melakukan lomba ulang yang disetujui oleh Kura Kura

Dan kali ini, sang Kancil menang mutlak karena dia berlari tanpa henti

Maksud dari cerita ini adalah:
Cepat dan konsisten akan mengalahkan yang lambat dan konsisten

Kalau ada dua orang diperusahaan, yang satu lambat, pakai metoda dan handal sedangkan yang satu lagi cekatan dan handal, maka yang cepat dan handal akan maju lebih cepat

Lambat asal Konsisten itu bagus akan tetapi lebih bagus lagi kalau Cepat dan Konsisten

Tetapi ceritanya tidak hanya sampai disini.

Kali ini sang Kura Kura mulai berpikir dan sadar bahwa tidaklah mungkin berlomba dengan Kancil pada jalur seperti yang lalu

Setelah berpikir keras, kali ini Kura Kura menantang sang Kancil untuk berlomba lagi pada jalur perlombaan yang berbeda

Sang kancil setuju. Mereka mulai berpacu dan sang Kancil berlari dengan cepat tanpa berhenti sampai akhirnya terpaksa berhenti ditepi sungai, karena harus menyeberang

Rupanya garis finish nya terletak beberapa ratus meter setelah tepi diseberang sungai .

Sang Kancil bingung tidak tahu harus berbuat apa….. dan tak lama kemudian muncul Kura Kura menyusul dan dengan santainya menyeberang sampai kegaris finish dan memenangkan pertandingan

Maksud cerita ini adalah:
Pertama, temukan kekuatan utama anda kemudian carilah tempat bertanding yang sesuai dengan kekuatan utama anda

Di Perusahaan, kalau anda pandai berbicara, carilah kesempatan untuk memberikan presentasi sehingga pimpinan anda bisa melihat kemampuan anda

Kalau Kekuatanmu adalah menganalisis, carilah peran yang membutuhkan kemampuan analisis. Bekerja pada Kekuatanmu bukan hanya menunjukkan kehebatanmu akan tetapi juga menciptakan kesempatan untuk maju dan berkembang

Kalau Kekuatanmu adalah mengorganisir, carilah peran untuk mengorganisir sesuatu kegiatan penting agar perusahaan tahu bahwa anda mungkin pantas menjadi manager

Kalau Kekuatanmu adalah waspada dan teliti carilah peran yang membutuhkan kewaspadaan dan ketelitian seperti peran yang terkait dengan keselamatan, hukum atau keuangan

Ceritanya belum selesai lho…

Kali ini sang Kancil dan Kura Kura menjadi bersahabat dan mulai memikirkan solusi masalah bersama sama. Keduanya sadar bahwa lomba yang terakhir bisa dilakukan dengan jauh lebih baik

Jadi mereka memutuskan untuk melakukan perlombaan lagi , cuma kali ini mereka berlari dalam satu team

Mereka mulai berlari …… mula mula sang Kancil menggendong Kura Kura sampai ketepi sungai, kemudian disini Kura Kura yang menggendong Kancil untuk menyeberangi sungai

Diseberang satunya Kancil mulai menggendong Kura Kura lagi sampai kegaris finish.
Sampai digaris finish keduanya merasa puas karena berhasil tiba dengan waktu yang jauh lebih cepat dari lomba sebelumnya

Maksud cerita ini adalah:
Bagus menjadi orang yang brilian dan mempunyai kekuatan utama; akan tetapi tanpa bisa bekerjasama didalam suatu team dan menjalin masing masing kekuatan utama, hasilnya tidak akan maksimal karena selalu ada situasi dimana anda berkinerja kurang sedangkan rekan lainnya lebih baik.

Kerjasama adalah masalah kepemimpinan yang sesuai dengan situasi, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada seseorang yang memiliki kompetensi inti yang sesuai dengan situasi mengambil alih kepemimpinan.

Ada lagi yang dapat dipelajari disini

Catat bahwa baik Kancil maupun Kura Kura tidak pernah menyerah setelah mengalami kegagalan. Bahkan Sang Kancil bekerja lebih keras setelah kegagalannya

Sedangkan Kura kura mengubah Strategi nya karena dia sudah berusaha sekuat tenaga.
Dalam hidup, kalau kita menghadapi kegagalan, terkadang bisa diatasi dengan bekerja lebih keras dan menambahkan usaha

Kadang akan lebih cocok untuk mengubah Strategi dan melakukan sesuatu yang berbeda.
Dan terkadang lebih cocok melakukan keduanya

Keduanya juga belajar sesuatu pelajaran yang sangat penting.
Kalau kita berhenti berkompetisi dengan saingan kita lalu mulai berkompetisi dengan situasi, kita akan bisa mendapatkan kinerja yang jauh lebih baik

Ringkasnya, cerita ini mengajarkan banyak hal pada kita.
Pelajaran yang penting adalah:
  • Bahwa cepat dan konsisten akan selalu lebih baik daripada lambat dan konsisten
  • Ambilah peran yang sesuai dengan KEKUATAN utama anda
  • Kumpulkan kekuatan dan bekerja didalam team akan selalu mengalahkan jagoan individu
  • Jangan pernah menyerah kalau gagal;
  • Dan akhirnya, bersainglah melawan situasi, jangan melawan pesaing.
---------------------------------------------------
Diambil dari milis manager-indonesia

Aplikasikan Langsung Statistika yang Kita Pelajari

Oleh: Prasetyo W.Wijaya

Cara terbaik untuk mempelajari statistika adalah mengaplikasikannya secara langsung. Tipe belajar ada 2 macam, deduktif dan induktif. Belajar secara deduktif berarti kita belajar statistika melalui teorinya terlebih dahulu. Misalnya mengikuti kuliah yang diberikan oleh dosen. Sedangkan belajar secara induktif berarti kita belajar dari pengamatan yang kita lakukan sendiri. Misalnya melakukan pengamatan tentang hubungan antara tinggi badan dan berat badan.

Untuk hasil pembelajaran terbaik, Kita harus mengkombinasikan tipe belajar itu. Tapi saya sarankan untuk melakukan pembelajaran secara induktif terlebih dahulu kemudian dirangkum secara deduktif.

Pembelajaran ini terbukti efektif, karena sesuai dengan cara belajar manusia secara alami. Seperti saat anak balita mengenali bentuk, warna dan suara. Mereka secara alami mengamati terlebih dahulu obyeknya lalu membuat arti dari pengamatannya.

Jean Piaget, psikolog perkembangan dari Swiss, mengatakan proses belajar seperti ini adalah proses belajar secara constructive. Istilah yang lazim dikenal adalah constructivism.

Proses pembelajaran constructivism pada intinya mengharuskan kita mengumpulkan informasi (pengamatan) terlebih dahulu lalu merangkumnya menjadi pengetahuan yang kita bentuk sendiri.

Saat kita mempelajari statistika, kita juga bisa melakukannya secara constructive. Yaitu dengan langsung mengaplikasikannya dengan masalah yang ada di kehidupan nyata yang kita jumpai sehari-hari.

Misalkan saja, kita belajar mengenai regresi. katakanlah dosen memberikan teorinya terlebih dahulu (deduktif terlebih dahulu). Tidak jadi masalah, setelah kuliah diberikan, kita belajar mandiri secara induktif.

Misalkan gini, dosennya mengatakan kalau regresi adalah alat statistika yang bisa digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara 2 variabel atau lebih. Lalu coba kita coba melakukan pengamatan tentang berbagai macam hal disekitar kita. Lalu mulailah bertanya pada diri kita sendiri, apakah hal itu berkaitan dengan konsep regresi?

Setiap kali menemukan hal yang aneh, kaitkan dengan regresi. akan lebih baik jika kita membuat jurnal atau se,acam buku harian pengamatan.

Dari pengamatan ini, akan muncul pertanyaan atau pemahaman baru tentang regresi. hasil pengamatan ini nantinya bisa kita jadikan bahan diskusi pada waktu tatap muka dengan dosen pada saat kuliah berlangsung.

Kita bisa melakukan hal ini secara berulang-ulang. Tidak hanya mengamati kita juga bisa langsung mengaplikasikan regresi untuk memecahkan permasalahan atau keingintahuan kita terhadap sesuatu hal yang berbau misteri.

Focus pada satu hal

Jika kita minat sekali terhadap dunia bisnis atau dunia industri. Maka fokuslah untuk mengaplikasikan regresi ke dalam bidang yang kita minati. Katakanlah kita minat di dunia bisnis, berarti kita nanti mengaplikasikan konsep regresi kedalam dunia bisnis.

Bagaimana cara mengaplikasikannya?

Ingat, filosofi kita, “statistika itu adalah ilmu untuk memecahkan masalah”. Jadi yang harus kita lakukan adalah dengan menemukan atau mancari permasalahan atau studi kasus yang terdapat di dalam dunia industri.

Menemukan studi kasus

Kita bisa menemukan studi kasus di berbagai buku literatur yang terdapat di perpustakaan. Selain buku, kita juga bisa mendapatkan studi kasus dari berbagai macam sumber. Ada beberapa cara yang saya sarankan untuk mendapatkan studi kasus :

  1. Magang, kita bisa melihat langsung permasalahan yang terdapat di di dunia bisnis saat kita berada di dalamnya. Dengan magang, kita akan melihat berbagai macam permasalahan yang bisa kita jadikan studi kasus dalam mengaplikasikan statistika secara langsung. Carilah tempat magang yang tidak mengganggu jadwal kuliah atau kalau tidak mungkin, kita bisa magang saat kita sedang liburan akhir semester.
  2. Radio, di radio bisnis seperti Suara Surabaya, JJ FM, Pas FM, terdapat acara yang membahas permasalahan seputar bisnis. Kita bisa memperoleh berbagai macam permasalahan di acara itu.
  3. Majalah, bacalah majalah bisnis jika ingin mencari permasalahan dunia bisnis. Seperti majalah SWA, forbes atau bussines week.

Pokok permasalahan bisnis

Untuk memudahkan kita dalam mengaplikasikan statistika, saya beri bocorannya.

Dari pengamatan saya, pokok permasalahan bisnis sebenarnya cuma satu yaitu bagaimana mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dan ini berlaku untuk semua jenis bisnis baik perusahaan manufaktur atau jasa.

Dari pengamatan itu saya melihat kalau solusi untuk mengatasi permasalahan ini hanya ada dua cara, yaitu :

  1. memperbanyak penjualan
  2. menjalankan perusahaan secara effektif dan effisien

Memperbanyak Penjualan

Memperbanyak penjualan berarti memperbanyak transaksi dengan konsumen. Memperbanyak penjualan juga berarti mampu menarik pelanggan baru untuk membeli produk atau jasa kita dan mempertahankan pelanggan lama untuk tetap menggunakan poduk atau jasa kita.

Strategi untuk memperbanyak penjualan bisa kita kembangkan dengan melakukan marketing research. Pekerjaan marketing research adalah pekerjaan yang statistik banget. Banyak alat-alat statistik yang dipergunakan di dalam melakukan marketing research.

Tugas paling penting adalah marketing research pada umumnya adalah :

  1. mengenali kebutuhan dan tingkah laku konsumen, supaya dalam melakukan promosi bisa tepat sasaran dan bisa dijadikan salah satu sumber dalam membuat produk terbaru.
  2. mengukur kepuasan pelanggan, pengukuran ini berkaitan dengan kualitas produk dan pelayanan yang perusahaan berikan ke pelanggan.

Untuk lebih mendalam mengenai marketing research, bisa kita cari di Google atau berbagai buku literatur.

Menjalankan perusahaan secara effektif dan effisien

Menjalankan perusahaan secara effektif dan effisien berarti mengurangi kesalahan saat melakukan pekerjaan. Karena dengan mengurangi, berarti kita mengurangi biaya dan waktu yang tidak perlu.

Kalau misalkan setiap menit pekerjaan yang dilakukan bernilai 1 juta rupah, maka saat kita melakukan kesalahan dan memakan waktu 10 menit untuk memperbaikinya, perusahaan telah kehilangan uang sebesar 10 juta rupiah.

Strategi untuk menjalankan perusahaan secara effektif dan effisien adalah dengan menggunakan six sigma. Six sigma ini adalah salah satu alat dalam manajemen kualitas. Six sigma sudah dilakukan banyak perusahaan besar seperti motorolla dan GE. Dengan melakukan six sigma GE mampu mengurangi biaya yang tidak perlu lebih dari 320 juta dollar pada tahun 1998.

Untuk mengetahui six sigma itu seperti apa, bisa di klik disini

Strategi dalam mengaplikasikan

Saat kita ingin mengaplikasikan berbagai macam konsep statistika, selalu kaitkan dengan pertanyaan di bawah ini :

  1. Bagaimana cara mengaplikasikan konsep yang saya pelajari ini, supaya bisa memperbanyak penjualan?
  2. Bagaimana cara mengaplikasikan konsep yang saya pelajari ini, supaya bisa menjalankan perusahaan secara effektif dan effisien?

Contohnya seperti ini, misal kita sedang mempelajari regresi. maka pertanyaan yang akan kita ajukan dalam diri kita adalah :

  1. Bagaimana cara mengaplikasikan regresi yang saya pelajari ini, supaya bisa memperbanyak penjualan?
  2. Bagaimana cara mengaplikasikan regresi yang saya pelajari ini, supaya bisa menjalankan perusahaan secara effektif dan effisien?

Tanda-tanda kita memahami Statistika

Yang terakhir, jangan lupa untuk mengevaluasi efektifitas belajar kita, apakah kita sudah memahami konsep statistika yang kita pelajari atau belum.

Ada tiga tanda yang bisa menjadi indikator, kalau kita sudah memahami statistika

  1. Jika kita ditanya oleh orang lain mengenai statistika, kita bisa menjelaskannya secara statistika gamblang.
  2. Kita bisa mengaplikasikan dan memecahkan permasalahan secara statistik.
  3. Kita bisa menjelaskan dengan kata-kata kita sendiri mengenai statistika yang telah kita pelajari. kita bisa mengekspresikan penjelasan kita ini lewat blog seperti yang sedang saya lakukan saat ini.

Berbagi pengalaman belajar statistika

Jika pembaca tidak keberatan, anda bisa berbagi pengalaman anda belajar statistika kepada SC. Dengan membagikan pengalaman anda, kita bisa belajar dari pengalaman anda. Dan bisa dijadikan pembaca yang lain sebagai referensi dalam mempelajari statistika

Anda bisa mengirimkan pengalaman anda via e-mail ke statistics_corner@yahoo.co.id

Akhir kata, selamat dan sukses dalam mempelajari statistika

<< Kembali

Statistik di Bidang Pertanian dan Iklim

Oleh : Rokhana D. Bekti

Aplikasi ilmu statistika memang sangat luas sekali. Salah satunya adalah di bidang pertanian dan iklim. Apa hubunganya dengan statistika..???

Ketika mengambil Tugas Akhir (TA) tentang panen padi aku lebih mengenal banyak tentang aplikasi statistika, diantaranya untuk peramalan dan permodelan.

BPS dan Deptan bekerjasama untuk melakukan pendataan produksi padi di Indonesia dan melakukan peramalan dan permodelan. Pendataan dan peramalan produksi padi tersebut dibagi dalam tiga subround atau periode yaitu Januari–April, Mei–Agustus dan September – Desember.

Luas panen padi ?? Luas panen merupakan luas tanaman yang diambil hasilnya setelah tanaman yang bersangkutan cukup umur dan sesuai dengan kriteria panen.

Luas panen padi si Indonesia sangat dipengaruhi oleh curah hujan. Namun karena beberapa kejadian ekstrim di alam seperti EL Nino dan La Nina, iklim di Indonesia menjadi tidak menentu dan berpengaruh langsung ke curah hujan. El-Nino adalah terkait dengan kejadian kekeringan sedangkan La-Nina terkait dengan kebanjiran. Peristiwa kekeringan tahun 1994 dan 1997 merupakan yang terburuk selama abad 20 yang menyebabkan luas pertanian di Indonesia yang mengalami kekeringan naik karena curah hujan yang tidak menentu sehingga mengakibatkan penurunan luas panen produksi padi nasional secara signifikan dan pemerintah kembali harus mengambil kebijakan impor

Oleh karena itu diperlukan suatu permodelan yang handal untuk mendapatkan peramalan luas panen padi. Model tersebut adalah model regresi antara luas panen padi dengan curah hujan. Metode estimasi parameter dapat dilakukan dengan OLS (Kuadrat terkecil). Namun karena adanya kejadian ekstim tersebut, timbul beberapa outlier. Sehingga diperlukan permodelan yang tidak peka atau tidak resistant karena outlier tersebut. Yaitu dengan metode regresi robust.

Tunggu Selanjutnya…..REGRESI ROBUST.

<< Kembali

Rules of Professional Surveyor

Oleh : Dimas Arvian Pandu Pratama

Ini adalah tulisan pertamaku untuk Statistics Corner tercinta, walaupun cuma sekedar share pengalaman, semoga bisa jadi manfaat tuk temen-temen pembaca... =]

Beberapa waktu lalu di pertengahan Nopember ini ku sempat berkelana selama empat hari di Madiun. Jangan bayangkan ku sedang travelling atau wisata kuliner men, cuz saat itu ku sedang menjadi surveyor suatu perusahaan riset pemasaran. Buanyak banget hal baru dan pengalaman seru sepanjang empat hari di kota brem itu. Those days inspire me to make this, dengan misi khusus berbagi beberapa tips seputar kegiatan survey tuk SC’s friends.

Kali ini aku akan bagi-bagi tips tentang what we have to do as a professional surveyor, check this out !!

Awalnya, Berpikir Kritis Dalam Menghitung Keuntungan

Yang pertama, sebelum mengambil opportunity job surveyor dari institusi / perusahaan terkait, pastikan benar-benar bahwa dalam kerjasama itu ada hubungan saling menguntungkan antara kita dan institusi . Maksudnya, penghasilan yang nanti kita dapatkan dapat menggantikan biaya yang kita keluarkan selama survey (karena biasanya uang jasa kita dibayarkan selepas survey), bahkan kalau bisa lebih. Biaya itu mencakup uang bensin kita, uang pulsa telepon, uang makan dan jajan, waktu yang dikorbankan,uang sewa penginapan (bila benar-benar dibutuhkan),dan sebagainya. Yang pasti, janganlah terlalu menuntut fee tinggi karena menjadi surveyor tidak termasuk macam pekerjaan yang dapat memproduksi uang lebih (hehe...). Dan yang dimaksud keuntungan bagi institusi yaitu kinerja kita yang baik dan hasil yang memuaskan, untuk hal ini pastinya hanya komitmen kita yang bisa menjawabnya.

Nah, setelah kita katakan setuju tuk bergabung, so nomor satukan komitmen kita tuk bekerja sungguh-sungguh dalam proyek survey ini, dan jangan sekali-sekali mengkuatirkan ‘duit’ lagi, cuz percayalah kontrak awal tidak akan ingkar janji. Berusahalah tuk mendapatkan data yang objektif dari responden, ingat-ingat bahwa secuil informasi dari responden adalah bahan terbaik tuk sebuah penelitian. Hindari tindakan memanipulasi data karena sangat fatal pengaruhnya terhadap penelitian terkait.

Penuhi Target

Berdasarkan pengalaman survey yang pernah kujalani, institusi terkait selalu memasang target jumlah responden yang harus dimintai data. Jumlah responden, yang bisa disebut dengan besar sampel penelitian, ini sangat mendukung keakuratan hasil penelitian nantinya. Jumlah ini sudah ditentukan sedemikian rupa oleh sang perancang riset dengan harapan dapat dihasilkan kesimpulan yang sedemikian rupa pula. Nah, bila target tidak terpenuhi sudah barang tentu kesimpulan yang nantinya dihasilkan tidak sesuai harapan, sayang banget kan kalau sampai terjadi, padahal kesimpulan yang dihasilkan nanti sangat membantu terciptanya kebijakan atau produk atau peraturan baru yang ujung –ujungnya pun juga untuk masyarakat.

Kerjasama Tim Sangat Dibutuhkan

Dalam proyek survey kita dituntut tuk bekerja dalam tim. Bukan hal yang aneh, pertama, dikarenakan target yang diminta seringkali berukuran besar, sangat tidak sebanding bila tenaga yang dipakai hanya seorang. Kedua, mengingat kemampuan setiap surveyor yang berbeda, tidak menutup kemungkinan salah satu atau beberapa rekan tim kita ada yang tidak sanggup menyelesaikan target di waktu-waktu terakhir, saat itulah rekan- rekan yang lain yang masih punya tenaga lebih turun membantu memenuhi target mereka.

Tuk tercipta tim yang solid sangat dibutuhkan komunikasi yang baik antar personal, dan usahakan tuk menjaga stabilitas emosi, jangan sampai muncul konflik internal dalam tim kita sepanjang masa survey walaupun hanya berskala kecil.

Sikap Terhadap Responden

Yang satu ini bukanlah hal yang bisa disepelekan, mengingat bahwa pekerjaan ini berhubungan dengan responden. Pertama, perkenalkan diri kita kepada calon responden seraya menjelaskan maksud kedatangan kita. Yakinkan mereka bahwa kita datang tidak tuk menawarkan barang, kerena berdasarkan pengalaman, masih banyak orang yang belum mengerti definisi dari survey itu sendiri, masih ada yang menyejajarkan surveyor dengan salesman, maka kita perlu menjelaskan lebih detail.

Selanjutnya perhatikan tanggapannya, apakah cenderung menolak atau menerima. Lanjutkan pembicaraan bila kita menerima sinyal-sinyal baik dari calon responden, namun jangan memaksa bila responden menolak karena dikuatirkan memicu terjadinya konflik atau bisa-bisa data yang diberikan kepada kita tidak sepenuhnya objektif dikarenakan terpengaruh emosi saat diwawancara, bila kita sanggup melanjutkan sampai tahap wawancara.

Bila calon responden bersedia dimintai data, ciptakanlah suasana wawancara yang hangat, dengan maksud mengurangi kejenuhan responden. Buatlah responden merasa benar-benar diperlukan dan punya andil besar dalam riset ini, ini merupakan bentuk penghargaan tuk responden. Usaha – usaha tersebut tak lain hanya untuk mendapatkan data – data yang objektif.

Well, semoga tips-tips di atas berguna bagi temen-temen pembaca, khususnya temen - temen yang punya minat besar dalam bidang statistika. Bagi para calon statistisi yang belum pernah terjun menjadi surveyor, buruan cobain aja deh tuk menjadi salah satu bagian dari salah satu metode pengumpulan data ini, dijamin seru dan dapat melatih intuisi statistika kita.

Tulisan ini sangat jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran temen – temen akan sangat membantu pembelajaran saya pribadi khususnya dan Statistics Corner pada umumnya.

SUKSES TUK KITA SEMUA !!!

<< Kembali

Pengalaman Survey Tugas Riset Operasional 1

Oleh: Arinda

"Ngapain sich orang ini,.Ngamati kita-kita sambil pegang bolpoint ma notebook gitu??? Kurang kerjaan ajah...."

Dulu sempat terbesit pertanyaan seperti itu di hati saya,
ketika itu saya ke surabaya menjenguk kakak, dan kemudian diajaknya ke toko sakinah..
Secara otomatis pula,.saya juga ngliatin orang itu lama sekali.
dan saya mikir,."Aneh. ."


Itu dulu..


Sekarang...
Baru saya rasakan,
Betapa gak enaknya, orang lagi sibuk- sibuknya survey antrian swalayan,
eeee....ada sorot mata gak menyenangkan yang ngliat sambil mengerutkan dahi,

hhhhhh....menyebalkan sekali orang-orang ini,
apalagi yang ngliat tu salah satunya adalah mbak satpam,
dikira kita mau maling mungkin ya,
celingak-celinguk gitu....

Salah kita juga mungkin ya gak pake ijin,
habisnya sebelumnya kita tu dah ijin,
tapi malah ditolak.
padahal kita sama sekali gak ngganggu kinerja mereka,

ternyata,
mengamati tu kerjaan yang membosankan juga ya,..
apalagi lingkungan sudah gak kondusif lagi,.
bahkan ada pelanggan yang sudah keluar dan lewat di depanku dan partnerku, sempat nyeletuk "Mau ngapain mbak???"

hhhhhh.....
pertanyaan yang gak ingin aku jawab banget de...
yah...
biar bete, tetep maksa senyum de,
biar muka gak makin tua ajah, he he he

baru aku sadari,
ternyata sikapku yang dulu2 itu mungkin ngebetein banget kali ya,
kena de, sekarang aku ngrasain hal yang sama.

yah..buat pengalaman ajah,
ntar kalau mau jadi surveyor ilegal,
pinter2 aja cari cara yang gak nyuri perhatian gitu...
biar gak disinisin ma satpamnya, he he he


<< Kembali


Berbagi Pengalaman

Dibawah ini merupakan pengalaman dari redaksi SC. Anda pun bisa juga membagikan pengalaman menarik anda saat mempelajari statistika dan mengenai seputar dunia perkuliahan . silakan email ke statistics_corner@yahoo.co.id

Pengalaman Belajar Statistika
Pengalaman Kuliah

Kresnayana Yahya, Konsultan Bisnis yang Setia Di Dunia Pendidikan

by Tika W

Mencari tahu sosok Drs Kresnayana Yahya MSc di internet bukanlah hal yang sulit. Cukup tuliskan nama Kresnayana di search engine, maka sederatan informasi tentang aktifitasnya di dalam dan luar negeri akan muncul. Namun siapa sangka Direktur Enciety Business Consult ini masih setia di dunia pendidikan sebagai Dosen Jurusan Statistika ITS.

Tak hanya menjabat sebagai Direktur Enciety Business Consult, pria kelahiran Jakarta ini juga tercatat sebagai Komisaris PT Petrokimia Gresik. Selain itu beliau ia juga merupakan Dewan Pembina LEAD Indonesia (salah satu program The Foundation of Sustainable Development atau Yayasan Pembangunan Berkelanjutan dari Inggris, Red). Tak hanya itu saja, berbagai posisi penting di beberapa organisasi didudukinya seperti Ketua Asosiasi Manager Indonesia Cabang Surabaya, Presiden Asosiasi Pemasaran Indonesia wilayah Jawa Timur, dan berbagai jabatan penting lain di bidang statistik, lingkungan, pemasaran hingga demokrasi.

Pria yang meraih gelar master di University of Wisconsin, Amerika Serikat ini dikenal aktif mengisi dialog interaktif di berbagai media massa seperti radio Suara Surabaya dan JTV. Tulisannya pun sering muncul di media cetak Harian Jawa Pos dan Kompas.

Bila menengok kolom komentar di blog pribadinya, http://kresnayana-yahya.blogspot.com, tampak begitu banyak yang mengagumi beliau.

Dengan kepopulerannya sebagai konsultan, Kresna tidak lantas meninggalkan profesinya sebagai dosen statistika. “Saya yakin mendidik manusia itu lebih penting daripada menghasilkan uang karena kalau kita bisa mendidik manusia maka hampir pasti manusia tersebut memiliki daya lebih untuk menghasilkan uang,” papar Kresna. ”Dan saya yakin bahwa ilmu itu hanya bisa berkembang kalau ada kampus, dunia aplikasi hanya digunakan sesaat saja. Oleh karena itu, untuk keperluan jangka panjang, kampus harus selalu jadi kekuatan,” lanjutnya.

Berawal dari imajinasi

Kesuksesan yang diraih Kresnayana saat ini berkat kepekaannya dalam menganalisis suatu permasalahan. Kemampuan menganalisis tersebut ternyata telah dimilikinya sejak kecil. Ketika masih kanak-kanak ia sering membayangkan di masa mendatang apakah suatu benda memiliki fungsi dan pernanan yang sama seperti sekarang. Ia pun seringkali membuat suatu perencanaan berkenaan dengan situasi di sekitarnya.

“Saya masih ingat, dulu saya sering bertanya pada ayah saya tentang future. Kemudian ayah saya bertanya kembali, kamu koq selalu bertanya yang akan datang sih?” kenang Kresna. Dari kebiasaannya membuat rencana di masa mendatang itulah kemudian Kresna memutuskan untuk melanjutkan studi S1-nya di Jurusan Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan pilihan bidang Statistika.

Pada saat itu ITS memang belum memiliki jurusan statistika. Barulah pada tahun 1981 secara resmi didirikan D3 Statistika. Tahun 1983, sepulangnya dari Amerika, Kresnayana dan beberapa teman-temannya sepakat untuk memisahkan Statistika dari Matematika sehingga di tahun itu juga secara resmi ITS mendirikan S1 Statistika. Usahanya memisahkan Statistika dari Jurusan Matematika tak sia-sia. Di tahun yang sama ia menjadi Ketua Jurusan Statistika ITS.

Hingga kini pria yang dulu aktif dalam Senat Mahasiswa kini masih aktif mengajar di Jurusan Statistika walaupun kesibukannya memberi seminar di dalam dan luar negeri begitu banyak. Kesibukan dan kepopulerannya itu tak membuat beliau lupa dengan profesinya sebagai seorang pendidik.

<< Kembali

Tokoh Teladan

Dibawah ini tokoh-tokoh yang bisa kita jadikan sebagai teladan dalam kehidupan ini.

Tetapkan tujuanmu dengan jelas dan mantab

by Prasetyo W.Wijaya

Kalau ditanya, Apa tujuan anda kuliah?

Emmm….. apa ya?

Bingung mo jawab apa? Wah, gawat dunk! Berarti anda belum mempunyai tujuan yang jelas dan mantab. Bayangkan saja, anda mau pergi naik taksi kemudian pak sopirnya menanyakan tujuan anda. “mau kemana pak?”

Kalau anda bingung mo kemana, kira-kira nyampek nggak ?

Mau nyampek gimana, lha wong tujuannya aja masih bingung. Bisa jadi nanti sama pak sopirnya kita hanya diajak berputar-putar keliling kota menghabiskan argo. Kalau begitu yang kejadiannya apa yang akan terjadi?

Betul, anda akan kehilangan uang karena pemakaian argo yang tidak jelas, kehilangan banyak waktu karena menghabiskan kegiatan tanpa hasil yang pasti, kehilangan tenaga, pikiran dan yang lebih parah kita tidak sampai kemana-mana. Bisa jadi kita kembali ke tempat semula atau ke tempat yang kita tidak tahu keberadaannya.

Hal serupa akan terjadi jika anda tidak mempunyai tujuan yang jelas dan mantab saat kuliah. Hanya buang-buang uang, waktu, tenaga, pikiran dan tidak mendapatkan apa-apa.

Sekarang yang kamu butuhkan adalah tujuan yang jelas dan mantab. Tapi bagaimana caranya mengetahui kalau tujuan kita jelas dan mantab?

Ada 3 kriteria yang bisa mengkategorikan kita mempunyai tujuan yang jelas dan mantab.


1. Tujuan kita harus dirumuskan secara positif

Tujuan harus dirumuskan dengan kata-kata positif. Karena otak bawah sadar kita yang paling dalam tidak mengenal kata “tidak”.

Ketika orang mengatakan “tujuanku kuliah, supaya aku tidak nganggur”, yang terjadi malah jadi nganggur beneran. Karena otak bawah sadar kita tidak mengenal kata-kata tidak.

Contohnya gini, saya akan mengatakan “mulai sekarang tidak boleh membayangkan gajah!” apa yang terjadi, anda akan malah membayangkan gajah. Bentuknya yang besar, belalainya dll. Hal ini dikarenakan otak bawah sadar kita mencari memori yang berhubungan dengan gajah di otak kita. Karena itulah, saat kita memikirkan untuk tidak miskin

Harusnya kita mengatakan “tujuanku kuliah, supaya aku jadi manager BUMN” atau “tujuanku kuliah, supaya aku kaya”

Ingat, rumuskan tujuan kita dengan kata-kata positif


2. Tujuanmu harus spesifik

Tujuan harus spesifik, karena otak bawah sadar kita akan selalu mengejar tujuan dan tidak membantah bila tujuannya spesifik, jelas dan mantab.

Dalam beberapa artikel tentang berbagai macam tips, saya selalu menuliskan tujuan atau alasan atau big picture (gambaran besar) tidak lain karena, saya ingin memberikan tujuan yang spesifik kepada anda sekalian.

Kenapa saya meneliti tentang filosofi statistika, cara kerja statistika dengan 4 elemennya, karena saya ingin menunjukkan bahwa hal itulah yang akan menjadi tujuan spesifik kita mempelajari statistika.

Sekarang, mari kita tetapkan tujuan kita dengan sangat spesifik. Contohnya seperti ini. “tujuanku kuliah, karena aku ingin kerja di perusahaan multinational dengan gaji 10 juta perbulan dalam waktu 2 tahun setelah aku lulus.”

Tuch, spesifik banget bukan. Kalau masih bingung cara membuat spesifik, kita bisa menggunakan teknik 5W +1H (what, why, when, where, who, how). Tidak harus semua teknik yang kita gunakan, yang terpenting terdapat sesuatu yang ingin kita raih dan ada batas waktunya.

Kita juga bisa membuat tujuan mengenai minat kita dalam mendalami statistika. Apakah kita ingin mendalami statistika industri atau komputasi atau sosial atau bisnis. Itu harus spesifik. Kalau bisa tujuan itu harus kita tentukan pada saat awal-awal kita kuliah.


3. Tujuanmu harus tertulis

Ketika menulis goal, tanpa sadar kita sudah menuangkan impian yang kabur menjadi kenyataan. Dan kita telah mengaktifkan RAS (Recticular Active System) sistem yang terdapat di dalam otak kita. RAS ini berfungsi seperti detector rudal yang tugasnya mengejar target dan mengoreksi langkah kita bila salah arah sampai akhirnya rudal tersebut mengenai target.

Ada sebuah penelitian di Yale University, penelitian ini dilakukan pada tahun 1954. Yale University melakukan penelitian terhadap semua lulusan di tahun tersebut, siapa yang sudah mempunyai goal tertulis. Ternyata hanya 3 % yang mempunyai goal tertulis. 20 tahun kemudian, yaitu di tahun 1974, dilakukan penelitian ulang terhadap semua lulusan tahun 1954. hasilnya menarik sekali. Saat dibandingkan, ternyata total kekayaan yang dipunyai oleh lulusan yang punya goal tertulis jauh lebih besar daripada jumlah total kekayaan dari lulusan yang tidak mempunyai goal tertulis.

Sudahkah anda menulis tujuan anda?

Bagaimana cara menulisnya? Kita bisa menulis di buku harian kita, kita juga bisa menuliskannya di blog kita. Atau kita bisa membuat gambar atau diagram dari tujuan kita. Kemudian kita tempelkan di dinding kamar kita

Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari tips ini, berhentilah membaca sekarang! Ambilah kertas dan bolpoin. Coba tulislah tujuan anda. Kerjakan dengan rileks dan senang hati. Tulis impian-impian anda dan batas waktunya.


Jangan Menyerah

Terakhir, janganlah menganggap tujuan yang kita tetapkan mustahil untuk diwujudkan. Karena saat kita sendiri mengganggap tujuan kita mustahil, hilang sudah kemungkinan untuk bisa mencapai tujuan itu. Karena akan membuat tindakan kita asal-asalan, bermalas-malasan, selalu ragu-ragu, tidak serius, penuh ketidaksungguhan, tidak bertenaga, tidak fokus.

Dengan demikian sudah jelas, hasilnya tidak akan memuaskan. Manusia cenderung melakukan tindakan sesuai keyakinannya. Maka dari itu, teguhkanlah keyakinanmu. Percayalah bahwa kamu pasti bisa mewujudkan tujuanmu. Jangan menyerah, maju terus pantang mundur.

“The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams”
- Benjamin Franklin -


Sumber :

Gunawan, Adi W. 2002. Born to be Genius, Gramedia Pustaka Tama, Jakarta

______________. 2003. Genius Learning Strategy, Gramedia Pustaka Tama, Jakarta

Madden, Thomas L. 2002. Fireup Learning, Gramedia Pustaka Tama, Jakarta

Setyono, Ariesandi. 2007. Mathemagics : cara jenius belajar matematika, Gramedia Pustaka Tama, Jakarta

Waringin, Tung Desam. 2005.Financial revolution. Gramedia Pustaka Tama. Jakarta.

<< Kembali

Mengidentifikasikan Masalah

by Prasetyo W.Wijaya

Tujuan dari langkah ini adalah mengetahui gambaran besar masalah yang sedang kita hadapi. langkah ini sangat penting, karena membantu kita untuk tetap fokus dalam masalah yang kita hadapi. Dengan tetap fokus, pikiran kita akan selalu tertuju dengan penyelesaian masalah. Segala macam hal yang berkaitan dengan masalah akan muncul dalam pikiran kita. Mulai dari berbagai macam teori, mulai dari faktor-faktor penyebabnya sampai dengan alternatif solusi. Informasi yang muncul ini akan membantu kita dalam mendesain metodologi kita.

Untuk mengetahui gambaran besarnya, kita harus mengetahui 3 hal, yaitu

1. Masalahnya apa?

Kita harus mengetahui, sebenarnya masalah yang kita hadapi itu masuk dalam ranah yang mana? Apakah masalah pendidikan, kesehatan, hukum, manajemen bisnis, sosial ataukah industri? Kita harus tahu dengan detail, karena masing-masing masalah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga perlu penanganan yang berbeda pula. Ibarat dokter, langkah pertama ini adalah diagnosa awal.

Karena hal inilah, kita sebagai statistikawan harus mengetahui berbagai cabang ilmu yang lain selain statistika. Kalau kita minat di statistika industri, kita minimal harus tahu filosofi dari industri. Kalau kita minat di statistika sosial, kita harus tahu beberapa poin pokok hubungan sosial masyarakat.

Jadi mempelajari metode statistika saja tidak cukup. Harus ditunjang dengan cabang ilmu yang lain juga. Tapi harus terlalu detail mempelajarinya, minimal filosofinya saja. Syukur-syukur bisa lebih mendalam

Setelah kita mengetahui ranah masalah yang kita hadapi, selanjutnya kita mencari tahu sebenarnya masalahnya mengenai apa? Apakah ingin membandingkan atau mengontrol proses atau memonitoring kinerja atau mencari hubungan atau meramal kondisi atau mengestimasi atau menemukan atau menggambarkan keadaan atau menilai performance atau mencoba hal yang baru.

Spesifikasi ini akan membantu kita dalam menentukan statistics tool yang akan kita gunakan nanti. Kita akan membahas panjang lebar tentang pemilihan statistics tools di artikel selanjutnya.

Jika ranah masalah dan jenis masalahnya mengenai hal apa sudah kita ketahui, kita lanjut dengan mengetahui latar belakang terjadinya masalah.

2. Latar Belakang masalah?

Mengetahui latar belakang terjadinya masalah akan membantu kita dalam merumuskan variabel di sub elemen yang kedua.

Latar belakang yang kita cari, cukup mengetahui asal usul terjadinya masalah secara detail.

Ingat, harus detail. Kalau tidak nanti tidak akan banyak membantu dalam proses mendesain metodologi kita. Kalau memungkinkan gambar diagram alurnya. Supaya kita lebih memahaminya.

Selain membantu kita dalam merumuskan variabel, mengetahui latar belakang juga membantu kita dalam memahami manfaat dari terpecahkannya masalah ini.

3. Manfaat jika masalah terselesaikan

Setelah mengetahui latar belakang terjadinya masalahnya, yang terakhir adalah mengetahui manfaat jika masalah ini terselesaikan. Selain itu kita juga harus tahu akibat jika masalah ini tidak kita selesaikan dengan segera.

Dengan mengetahui manfaatnya, kita jadi mengetahui tingkat kepentingan dari masalah yang kita hadapi. dan juga konsekwensi yang akan kita tanggung jika kita gagal menyelesaikan masalahnya.

Selesai sudah tahapan kita dalam mengidentifikasi masalah yang kita hadapi. langkah selanjutnya adalah merumuskan variabel-variabel yang terkait.

<< kembali

1st Element of statistics – Collecting Data

By Prasetyo W.Wijaya

Elemen pertama dari 4 elemen statistika adalah collecting data. Elemen ini adalah langkah statistika yang sangat penting. Di langkah awal ini, kita akan mendesain metodologi yang akan kita gunakan. Ibarat membangun rumah, elemen ini seperti pondasi. Kalau pondasinya tidak kuat, maka rumahnya akan cepat roboh.

Elemen collecting data terdiri dari 5 sub elemen, yaitu:

  1. Masalah – mengidentifikasi masalah
  2. Variabel – merumuskan variabel
  3. Statistics tool – merumuskan statistics tools
  4. Sampling – menentukan teknik sampling
  5. Pengumpulan data – mengumpulkan data variabel

Mengidentifikasi masalah saya taruh di awal sendiri, karena pengetahuan kita terhadap masalah yang kita hadapi sangat berpengaruh terhadap kualitas metodologi yang akan kita desain. Ingat filosofi statistika “ statistika itu ada untuk memecahkan masalah”.

Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasikan variabel apa yang berhubungan dengan permasalahan yang kita hadapi. Setelah mendapatkan variabel kita baru menentukan statistics tools yang akan kita gunakan. Dalam menentukan statistics tools, kita tetap melihat permasalahan yang kita hadapi. Nanti kita akan membahasnya lebih lanjut mengenai hal ini.

Kemudian, kita menentukan teknik sampling untuk mengambil datanya. Dalam menentukan teknik samplingpun, kita masih melihat permasalahannya. Jadi kalau boleh saya katakan, tugas statistician paling berat adalah memahami permasalahan secara detail. Karena semua metode statistika yang kita gunakan, berpusat pada pemahaman kita terhadap permasalahan.

Setelah semuanya beres, masalah sudah dipahami, variabel sudah dirumuskan, statistics tools sudah ditentukan, teknik sampling sudah diputuskan. Barulah kita mengambil datanya.

Baiklah, artikel selanjutnya akan saya bahas satu persatu tentang sub elemen dari collecting data.

<< Kembali

Buku Tamu



ShoutMix chat widget

Ketahui cara kerjanya statistika

By Prasetyo W.Wijaya

Langkah kedua, setelah menemukan filosofi statistika adalah menemukan cara kerjanya. Cara kerja yang harus diketahui tidak perlu yang terlalu detail, cukup secara garis besarnya saja. Detailnya baru kita pelajari setelah kita mengetahui garis besarnya terlebih dahulu.

Mengetahui cara kerja statistika secara garis besar, Ibarat sebelum kita menuang air, kita telah menyediakan gelasnya terlebih dahulu. Jadi materi statistika yang akan kita pelajari bisa kita terserap sepenuhnya.

Selain menyediakan wadah, kita juga akan lebih fokus dan lebih mudah dalam mempelajarinya. Karena kita sudah mengetahui tujuan akhir dari pembelajaran kita.

Cara kerja Statistika

Cara kerja statistika sebenarnya tercermin dari definisi statistika. Definisi statistika bisa kita lihat dari berbagai kamus dan encyclopedia yang ada baik di perpustakaan atau di internet. Secara garis besar cara kerja statistika terbagi menjadi 4 tahap, yaitu:

  1. Collecting data, mencari data
  2. Managing data, mengorganisasi data
  3. Analyze data, menganalisa data
  4. Conclusion, mengambil kesimpulan

Tahapan-tahapan ini harus saling berkaitan satu sama lain. 4 tahap cara kerja statistika ini merupakan elemen dari statistika yang tidak boleh kita lupakan. Dari alasan ini, kita menyebutnya sebagai “4 elemen statistika”

Gambar 1. 4 elemen statistika

Setelah melakukan penelitian, 4 elemen ini dijabarkan lagi menjadi sub-sub elemen. Elemen collecting data terbagi menjadi 5 sub elemen, elemen managing data terbagi menjadi 2 sub elemen, elemen analyzing data terbagi menjadi 1 sub elemen dan yang terakhir elemen conclusion terbagi menjadi 2 sub elemen. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. 4 elemen statistika dengan sub elemen

Di artikel terpisah, kita akan mengenal lebih jauh mengenai ke 4 elemen berikut sub-sub elemennya.

Manfaat 4 elemen statistika

Selain sebagai wadah, mengetahui 4 elemen statistika akan memberikan kita banyak manfaat. Di antaranya :

1. Sebagai metode dalam mengerjakan skripsi atau tugas akhir.

Cara menggunakannya cukup dengan mengikuti urutan dari elemen yang ada. Pertama adalah mencari masalah yang akan kita pecahkan. Ingat filosofi statistika. “ada karena untuk memecahkan masalah”. Maka dari itu masalah masuk dalam elemen collecting. Selanjutnya kita tinggal mengikuti urutan elemen yang sudah kita ketahui.


2. Mengetahui bidang keahlian yang akan kita pelajari di statistika

Sub elemen statistika menggambarkan 10 bidang keahlian yang harus dipelajari untuk menjadi seorang statistikawan. Dengan mengetahuinya, kita bisa memikirkan dan membuat rencana kegiatan yang bisa mendukung pencapaian kita dalam 10 bidang ini.


3. Refleksi (evaluasi) tentang keahlian apa yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai.

Dalam berjalannya waktu, kita bisa mengevaluasi bidang keahlian yang sudah kita pelajari. Kalau hasil evaluasi menunjukkan kita belum mengusai 3 dari 10 bidang keahlian, maka kita perlu mengadakan modifikasi dari kegiatan yang telah kita rencanakan sebelumnya. Atau kita perlu memikirkan kegiatan lain yang perlu kita ikuti suapaya bidang yang kurang ini bisa kita kuasai sepenuhnya.

<< Kembali

Kenali Filosofi Statistika terlebih dahulu

by Prasetyo W.Wijaya

Langkah pertama untuk mempelajari Statistika adalah mengenal filosofinya terlebih dahulu.

Memang ada filosofinya ya?

Di setiap cabang ilmu terdapat filosofinya masing-masing, termasuk statistika. Kabar baiknya, filosofi ini akan berfungsi sebagai pencerah jiwa saat kita akan mempelajari suatu ilmu, seperti statistika. Tapi kenapa sih, kita harus mengenali filosofinya terlebih dahulu? Penting ya?

Yup, penting banget. Ada 2 Alasan utama, kenapa kita harus mengenali filosofi terlebih dahulu.

1. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya kita pelajari. Sama halnya jika kita bermain puzzle. Kita akan cepat menggabungkan pecahan puzzle jika kita mengetahui gambar puzzle yang sudah selesai seperti apa. Coba kalau kita tidak mengetahui gambar jadinya, pusing nggak? Harusnya jadi 10 menit malah 2 jam gak selesai-selesai.

Nah, coba kalau kita mengetahui gambaran besarnya statistika di awal-awal kita kuliah. Bisa jadi kita akan mempelajarinya dengan sangat cepat. Betul nggak ?

2. Untuk mengetahui tujuan dari pembelajaran statistika. Penting sekali untuk mengetahui tujuan pembelajaran kita. Ilustrasinya seperti kalau kita mau beli tiket pesawat terbang. Kira-kira pertanyaan apa yang pertama kali ditanyakan oleh kasirnya kepada kita? “tiket tujuan ke mana pak?” coba kalau kita tidak bisa menyebutkannya maka besar kemungkinan kita tidak akan dapat tiketnya. Betul nggak?

Dan juga mengetahui tujuan pembelajaran kita, maka kecil kemungkinan kita akan tersesat. Jalan kita akan semakin terarah. Dan yang terpenting kita jadi semakin fokus mempelajari tentang statistika. Kalau sudah fokus, semua informasi yang kita butuhkan untuk mempelajari statistika akan menghampiri kita seperti magnet.

Gimana, masih ragu untuk pentingnya mengetahui filosofinya terlebih dahulu? Atau malah nggak sabar mengetahui filosofinya statistika?

Untuk mengetahui filosofi statistika cukup mudah.

Pertama, kita cari dulu asal usul terbentuknya statistika.

kedua, kita cari manfaat terciptanya ilmu statistika itu sendiri.

Trus carinya dimana? Well, kita bisa baca-baca berbagai buku atau artikel yang terdapat di internet. Atau coba klik link dibawah ini
- statistik itu apa sih?
- statistik itu apa sih? (bagian 2)
- statistik itu apa sih? (bagian 3)

<< Kembali

Tips Mempelajari Statistika

Banyak orang mengatakan statistika itu ilmu yang hebat. Tapi banyak juga yang mengatakan kalau statistika itu ilmu yang sulit untuk dipelajari. Faktanya semua pekerjaan yang ada membutuhkan statistika. Mulai dari dokter sampai penjual bakso membutuhkannya. Tapi apa yang membuat statistika sulit untuk dipelajari?

Jawabannya sederhana, karena kita tidak tahu cara mempelajarinya.

Dengan mengetahui cara mempelajarinya, kita dapat menguasai statistika dengan mudah dan lebih cepat daripada kita tidak mengetahui caranya. SC mengetahui kebutuhan ini dan melakukan banyak penelitian dari berbagai macam literatur dan berbagai percobaan. Puji syukur, Akhirnya SC menemukan bagaimana cara mempelajari statistika dengan mudah.

Secara garis besar, strategi ini SC diadopsi dari teori multiple intelligence yang dicetuskan oleh Dr Howard Gardner, Hobbs Professor Cognition and Education di Harvard Graduate School of Education, USA.

Caranya cukup sederhana, kita hanya melakukan 3 hal seperti di bawah ini :

2. Ketahui Cara Kerjanya (4 elements of statistics)

Profil Statistics Corner (SC)

Statistics Corner (SC) adalah sebuah organisasi sosial yang dibentuk oleh alumni dan mahasiswa Statistika ITS sebagai wadah berdiskusi dan berkarya dalam bidang penelitian dan pengembangan. Berdiri pada tahun 2007 di Taman Sigma Jurusan Statistika ITS.

Visi dari SC adalah sebagai wadah yang mampu menciptakan periset (researcher) kelas dunia. Kegiatan utama dari SC adalah melakukan berbagai macam riset dan pengaplikasian metode-metode statistik yang dipelajari di bangku kuliah. Dengan begitu anggota yang tergabung di dalan SC akan terasah pengetahuan dan pengalamannya di bidang riset.

SC menyadari perubahan jaman telah terjadi. Hal ini ditandai dengan adanya:

Gelombang baru globalisasi yang membuat dunia ini semakin datar. Dalam “The World is Flat” Thomas L Friedman mengatakan bahwa koneksi internet telah mengubah segalanya. Semua orang tidak perduli dari mana asalnya bisa terhubung untuk berkomunikasi satu sama lain. Arus informasi bergerak dengan kecepatan yang sangat cepat. Pada akhirnya merubah landscape bisnis secara global.

Bahaya pemanasan global mengancam kelangsungan hidup semua makhluk di muka bumi ini tak terkecuali manusia. Untuk mengatasi ini dibutuhkan banyak sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif untuk tetap produktif dengan mempertimbangkan masa depan planet bumi ini.

Kekuatan ekonomi diramalkan akan berpindah ke Asia. Kita hidup di Indonesia yang secara geografis terletak di Asia. Kita tak lama lagi akan menjadi pemain global. India, China, Korea Selatan, Singapura, Malaysia mulai berbenah-benah untuk menjadi pemain global. So, ready or not kita nanti akan bersaing dengan mereka. Jika kita tidak mempersiapkan diri, maka menjadi pemain di kelas dunia hanya sekedar mimpi.

Semoga dengan adanya SC akan mampu membantu mencetak periset-periset handal yang mampu berkiprah di pentas dunia.

Statistik itu apa si sih (bagian 3)

by Prasetyo W.Wijaya

Tempo hari saya mendapat masukan dari teman saya, setelah membaca artikel “statistik itu apa sih?”. Dia menyarankan supaya saya membuat model atau ilustrasi yang bisa menggambarkan definisi statistika yang saya tulis. Alasannya biar mudah diingat. Wah boleh juga tuh idenya. Akhirnya, saya mencoba membuat modelnya. Hasilnya bisa dilihat pada gambar 1. dibawah ini :

Gambar 1

Di tengah gambar, saya menggunakan lambang sigma sebagai lambang dari statistika. Pertimbangannya karena sigma sudah identik dengan statistika. Jadinya tidak perlu membuat simbol yang baru. Kalau misalnya saya ngotot bikin simbol baru, hasilnya malah membuat model saya tidak familiar. Hal ini karena statistika memang identik dengan sigma dan banyak orang yang beranggapan begitu. Jadi image sigma sebagai lambang dari statistika sangat kuat. Harapan saya, saat orang lihat sigma secara otomatis akan berasosiasi dengan model saya ini. Jadinya model saya ini akan mudah sekali untuk diingat.

Kalau ditanya kenapa kok sigmanya didalam segi 6? Wah, kalo yang ini nggak ada alasan khusus, biar bagus aja kali. He he he… Di sekeliling sigma saya menuliskan 4 kata kunci yang menurut saya mampu mendefinisikan statistika, yaitu: problem, variance, estimasi dan sample. Kata-kata kunci ini akan membantu saya menjelaskan tentang alasan (why) kita menggunakan statistika dan bagaimana menggunakannya (how).

Pertama kali, kita akan menghubungkan 2 kata kunci secara vertikal, problem dan variance.

Gambar 2.

Hubungan ini merupakan hubungan sebab akibat yang menjelaskan kenapa kita menggunakan statistika. Singkat cerita, problem yang biasa kita jumpai / hadapi / timbul pada dasarnya karena ada perbedaan (variance). Perbedaan yang ada bisa saja antara kenyataan dan harapan kita. Bisa juga karena terlalu banyak pilihan yang beragam, dsb. Dan perlu diingat, statistika itu ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah. Nah maka dari itu 2 kata kunci ini kemudian saya golongkan sebagai alasan kita menggunakan statistika (why).

Yang kedua, kita akan menghubungkan 2 kata kunci secara horizontal, problem dan variance.

Gambar 3.

Hubungan ini juga merupakan hubungan sebab akibat yang menjelaskan secara garis besar bagaimana kita menggunakan statistika. Kadang kita ingin sekali menyelesaikan masalah dengan cepat, tidak banyak biaya dan tidak terlalu banyak tenaga. Saat kita memikirkan hal itu, saat itu pula kita akan menggunakan statistika. Cara statistika menyelesaikan masalah adalah dengan mengambil sebagian dari seluruh informasi yang bisa membantu menyelesaikan masalah. Sebagian informasi yang kita ambil itu biasa disebut dengan sampel. Sedangkan keseluruhan informasi yang ada biasa disebut sebagai populasi. Yang menarik adalah, dari sampel yang diambil bisa memperkirakan (mengestimasi) kondisi populasi dengan akurat.

Memang sangat akurat ya?

Betul bahkan dengan statistika, estimasi yang dihitung hanya punya error sebesar 5 % saja. Tentu saja, untuk menjamin ini dibutuhkan perhitungan yang kadang-kadang cukup rumit. Sekarang, apakah anda setuju jika 2 kata kunci ini kemudian saya golongkan sebagai penjelasan secara garis besar bagaimana kita menggunakan statistika (how)?

Wah, akhirnya selesai ne artikel? Apakah model saya membuat anda mudah mengingat apa itu statistika ?

Bagaimana pendapat anda?

<< Kembali

Mempersiapkan presentasi

by Prasetyo W.Wijaya

Saat ini kebetulan saya sedang mendalami tentang otak, khususnya mengenai Multiple Inteligences. Dalam hal ini saya mendapat kesempatan menimba ilmu dari praktisi Multiple Intelligence, Bu Meilania. Saya mengenal beliau waktu memberikan materi tentang multiple intelligence di tempat saya bekerja. Setelah banyak berbincang-bincang, ternyata beliaunya dulu adalah asistennya Pak Kresna, dosen saya dulu. Akhirnya kita terlibat berbagai diskusi yang sangat menarik. Sampai akhirnya saya ditawari untuk menjadi asistennya sambil menimba ilmu tentang multiple intelligence.

Pengalaman menjadi asisten ini yang mau saya bagikan. Nah, tugas pertama saya adalah mendampingi beliau dalam memberikan seminar sehari di restoran mutiara. Seminar ini membicarakan tentang mengapa kita harus mengaplikasikan multiple intelligence di dalam dunia pendidikan beserta cara-cara praktisnya.

Tapi bukan materi multiple intelligence yang ingin saya bagikan, melainkan bagaimana Bu Meilania mempresentasikan materinya dengan begitu menarik dan tidak membosankan. Seminarnya berlangsung dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Meskipun menguras tenaga tapi peserta tetap antusias mengikuti sampai akhir.

Nah, tips-tips ini bisa kamu coba dalam kegiatan presentasimu. Bisa untuk presentasi tugas praktikum sampai tugas akhir.

  1. Kamu harus yakin dengan apa yang kamu presentasikan, jangan ada keraguan sama sekali. Harus PeDe. Karena kepercayaan dirimu yang besar akan membuat materi yang kamu berikan itu sangat menarik dan akan membuatmu enjoy dalam berpresentasi. Dalam bukunya emotional intelligence, Daniel Goleman mengatakan “emosi itu menular”. Kekuatan emosimu yang berupa percaya diri, akan menular ke peserta. Setelah itu akan muncul kepercayaan peserta terhadap dirimu dan materi yang kamu bawakan. Saat hal itu terjadi, sesi presentasimu akan menjadi sangat menarik dan tidak membosankan. Karena kepercayaan dirimu membuat suasana menjadi lebih hidup. Sebaliknya, jika kamu ragu, peserta juga mampu merasakannya. Dan gawatnya hal ini bisa membuat peserta kehilangan kepercayaan terhadap dirimu dan materimu.

Ada beberapa tips juga buat menumbuhkan rasa PeDe :

    1. Materi / laporan yang kamu presentasikan adalah telah kamu kerjakan sendiri. Jika itu tugas kelompok, maka kamu harus terlibat dalam proses pengerjaannya.
    2. Kamu yakin kebenaran dari materi / laporan yang kamu presentasikan. Itulah sebabnya, di Tugas Akhir / praktikum selalu terdapat bab yang membahas tentang landasan teori. Gunanya tidak lain adalah untuk melandasi kebenaran dari materimu.
  1. Persiapkan semua jawaban atas pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan oleh peserta. Bu Meilania, kalau membawa bahan untuk presentasi itu buanyak sekali. kira-kira jumlahnya bisa nyampe 100an lebih. Semua bahan materi ini sudah berbentuk power point. Hal ini sengaja dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang akan timbul selama presentasi berlangsung. Sungguh luar biasa bukan.

Berikut ini tips mempersiapkan jawaban yang bisa kamu coba untuk menjawab semua kemungkinan pertanyaan yang akan ditanyakan

    1. Daftar semua pertanyaan yang akan muncul. Biasanya pertanyaan yang keluar itu seputar tentang topik yang akan kamu presentasikan. Katakanlah, kamu akan mempresentasikan metode statistika untuk menanggulangi masalah sosial. Maka kemungkinan besar pertanyaan yang akan timbul adalah tentang metode statistika yang kamu pakai, kenapa kok metode ini yang digunakan, keuntungan dan kerugiannya. Dan tentu saja masalah tentang kehidupan sosial masyarakat.
    2. Setelah kamu daftar semua pertanyaannya, carilah jawabannya lalu buat dalam bentuk power point. Beres sudah.
  1. Jawablah pertanyaan dengan tegas, lugas, jujur dan apa adanya. Usahakan dalam setiap menjawab pertanyaan kamu kemukakan alasan logisnya. Yang perlu diperhatikan kurangi kata-kata yang bisa menyinggung perasaan si penanya. Contohnya : wah anda kok baru tahu?, anda sudah baca berapa banyak buku? Kok gitu aja nggak tahu ya? Dst. Ada yang perlu diingat, biasanya pertanyaan itu ada 2 macam. Yang pertama untuk mengetes seberapa jauh pengetahuan dan keteguhan hati kamu. Yang kedua karena memang penanya tidak tahu. Tapi jangan keburu bingung, selama kamu percaya diri, pertanyaan model apapun pasti bisa kamu jawab. Di jamin deh. Kalau misalkan pertanyaan yang diajukan diluar dugaan dan kamu tidak bisa menjawabnya, saya sarankan kamu mengakuinya dengan jujur kalau itu diluar area kamu. Tapi caranya menyampaikannya bisa kamu lakukan dengan cara yang diplomatis yaitu jangan secara langsung menunjukkan ketidak tahuan kamu. Contohnya, “ini masih dalam proses penelitian saya, jadi saya belum bisa memberikan jawaban dengan pasti”
  1. Jangan lupa tersenyum dan sesekali bercandalah dengan peserta. Ini penting sekali, karena kamu bisa memberikan energi positif ke dalam ruangan, efek langsungnya peserta tidak bosen dalam sesi presentasimu.

Nah, silakan mencoba tips-tips diatas. Buat kamu yang pertama kali melakukan presentasi, jadikan hal itu pengalaman yang sangat berharga. Jangan terlalu kaku dan jangan takut salah. Karena semua orang selalu membuat kesalahan pada saat pertamanya. So jangan menjadikan ketakutanmu menjadi penghalang bagimu untuk mempersiapkan presentasimu dengan sebaik-baiknya.


<< Kembali

Statistik itu apa sih? (bagian 2)

By Prasetyo W.Wijaya

Kalau cuma memecahkan masalah, kenapa kok statistika itu banyak rumus-rumusnya?? Da gitu rumusnya kok njlimet sekali?

Wah ini yang repot buat njawabnya …??

Ok deh, mari kita telusuri sekali lagi. Kita telusuri kembali bagaimana otak kita bekerja saat memecahkan masalah mo beli HP. Barang kali yang kelewatan. Oh ya, sempat kepikir nggak. Kenapa sih kok beli HP ributnya setengah mati? bukankah yang penting bisa motret ma bisa ndengerin lagu aja sudah cukup? Napa kok mendadak bingung?

Kalau saya sih, kenapa kok ribut wak tu beli HP ? Karena, HP yang bisa motret dan bisa ndengerin itu macamnya buanyak dan harganya sangat beragam. Jadinya bingung milih yang mana dan beli dimana?

Nah ketahuan sekarang, kenapa mo beli HP aja kok jadi masalah. Karena Type dan harga Hp sangat bervariasi jadinya bingung mo milih yang mana. Bagaimana dengan anda ? apakah anda mengalami hal yang sama ?

Bisa nggak kita menyimpulkan kalo masalah yang kita hadapi itu timbul karena adanya variasi ? coba kalo type dan harga HP sama ? apakah masih timbul masalah ? rasanya kok nggak ada masalah ya ? betul nggak ?

Bagaimana Pendapat anda ?

Sekarang mari kita lihat kembali tahapan saya waktu mau membeli HP,

  1. mencari tahu merek dan type HP yang bisa buat ndengerin musik ama bisa motret
  2. setelah itu mencari tahu berapa harganya di berbagai tabloid tentang HP
  3. setelah tahu saya ingat-ingat kalo perlu saya catat harganya
  4. kemudian saya pergi ke WTC untuk cros cek harga dengan yang ada di tabloid.
  5. setelah datanya lengkap saya akan membandingkan harga yang cocok untuk kantong saya dan type HP yang sesuai dengan selera saya
  6. setelah cocok maka saya akan membeli HP itu.

Di poin 4, saya memilih ke WTC untuk cros cek harga walaupun tempat jualan HP nggak di WTC aja. Pertanyaannya sekarang kenapa kok ke WTC ?

Memang tempat jualan HP nggak di WTC aja, ada plasa marina, ada Hi tech Mall, ada BG Junction. Wah buanyak deh. Belum counter HP di pinggir2 jalan. Tapi kenapa kok WTC ?

Jawabannya itu lebih ke masalah waktu, biaya dan tenaga. Karena cros cek harga di semua tempat jualan HP di Surabaya jelas akan membutuhkan waktu lebih lama, biaya transportasi lebih mahal dan tenaga yang dikeluarkanpun juga lebih besar dibandingkan jika hanya di WTC saja. Dan yang paling penting, saya menganggap kalo ke WTC itu sudah mewakili semua tempat jualan HP di Surabaya.

Jadi intinya saya mengambil sampel dari populasi tempat jualan HP di Surabaya. Dan saya menganggap bahwa sampel yang saya ambil ini mampu mewakili populasi tempat jualan HP di Surabaya.

Sekarang kita juga tahu bahwa otak kita dalam memecahkan masalah juga mempergunakan perkiraan untuk menghindari ketidak efektifan dalam hal waktu, biaya dan tenaga.

Waktu saya bercerita tentang temuan ini kepada rekan kerja saya, dia langsung menyimpulkan kalo statistika itu adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara kerja otak dalam memecahkan masalah. Ya, hal itu memang benar. “That the amazing of statistika”

Nah sekarang saya akan menjawab pertanyaan di atas,

Kalau cuma memecahkan masalah, kenapa kok statistika itu banyak rumus-rumusnya?? Da gitu rumusnya kok njlimet sekali?”

karena data yang kita olah semakin buanyak dan masalah yang dipecahkan juga semakin buanyak dengan resiko yang semakin besar. Untuk itu perlu solusi yang jitu dengan error yang kecil. Itulah sebabnya statistika buanyak rumusnya. Untuk memperkecil peluang salah mengambil keputusan.

Yang menarik lagi, statistika ini dikembangkan dari ilmu peluang. Kita bisa memecahkan masalah hanya dengan mengolah data dari sampel yang kita ambil dari populasi. Karena keefektifan inilah, statistika menjadi ilmu yang sangat populer dan banyak digunakan diberbagai bidang. Mulai dari kedokteran, ekonomi, pendidikan, psikologi, industri, perbankkan, asuransi dan buanyak lagi.

So………, apakah anda tertarik mendalami statistika ?

<< Kembali