headerphoto

Ada 10 Kesalahpahaman Tentang sukses

Kesalahpahaman 1
Beberapa orang tidak bisa sukses karena latar belakang, pendidikan, dan lain-lain. Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan. Ini hanya bagaimana mereka menginginkannya, kemudian melakukan sesuatu untuk mencapainya.

Kesalahpahaman 2
Orang-orang yang sukses tidak melakukan kesalahan. Padahal, orang-orang sukses itu justru melakukan kesalahan sebagaimana kita semua pernah lakukan Namun, mereka tidak melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.

Kesalahpahaman 3
Agar sukses, kita harus bekerja lebih dari 60 jam (70, 80, 90...) seminggu.
Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya anda bekerja. Tetapi bagaimana anda dapat melakukan sesuatu yang benar.

Kesalahpahaman 4
Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuatu dengan aturan. Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap situasi membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita memang harus mengikuti aturan, tetapi di saat lain andalah yang membuat aturan itu.

Kesalahpahaman 5
Jika anda selalu meminta bantuan, anda tidak sukses. Padahal, sukses jarang sekali terjadi di saat-saat vakum. Justru, dengan mengakui dan menghargai bantuan orang lain dapat membantu keberhasilan anda. Dan, sesungguhnya ada banyak sekali orang semacam itu.

Kesalahpahaman 6
Diperlukan banyak keberuntungan untuk sukses. Padahal, hanya dibutuhkan sedikit keberuntungan. Namun, diperlukan banyak kerja keras, kecerdasan, pengetahuan, dan penerapan.

Kesalahpahaman 7
Sukses adalah bila anda mendapatkan banyak uang. Padahal, uang hanya satu saja dari begitu banyak keuntungan yang diberikan oleh kesuksesan. Uang pun bukan jaminan kesuksesan anda.

Kesalahpahaman 8
Sukses adalah bila semua orang mengakuinya. Padahal, anda mungkin dapat meraih lebih banyak orang dan pengakuan dari orang lain atas apa yang anda lakukan. Tetapi, meskipun hanya anda sendiri yang mengetahuinya, anda tetaplah sukses.

Kesalahpahaman 9
Sukses adalah tujuan. Padahal, sukses lebih dari sekedar anda bisa meraih tujuan dan goal anda. Katakan bahwa anda menginginkan keberhasilan, maka ajukan pertanyaan "atas hal apa?"

Kesalahpahaman 10
Saya sukses bila kesulitan saya berakhir. Padahal, anda mungkin sukses, tapi anda bukan Tuhan. Anda tetap harus melalui jalan yang naik turun sebagaimana anda alami di masa-masa lalu. Nikmati saja apa yang telah anda raih dan hidup setiap hari sebagaimana adanya.

(diadaptasi dari "The Top 10 Misconceptions About Success", Jim M. Allen.)

Bill Gate - bocah yang percaya akan mimpinya


William Henry Gates III atau lebih terkenal dengan sebutan Bill Gates, lahir di Seatle, Washington pada tanggal 28 Oktober 1955. Ayah Bill, Bill Gates Jr., bekerja di sebuah firma hukum sebagai seorang pengacara dan ibunya, Mary, adalah seorang mantan guru. Bill adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Bill mempunyai hobi “hiking”,bahkan hingga kini pun kegiatan ini masih sering dilakukannya bila ia sedang “berpikir”.

Bill kecil mampu dengan mudah melewati masa sekolah dasar dengan nilai sangat memuaskan, terutama dalam pelajaran IPA dan Matematika. Mengetahui hal ini orang tua Bill, kemudian menyekolahkannya di sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan pembinaan akademik yang baik, bernama “LAKESIDE”.

Pada saat itu , Lakeside baru saja membeli sebuah komputer, dan dalam waktu seminggu, Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (sebagian besar nantinya menjadi programmer pertama microsoft) sudah menghabiskan semua jam pelajaran komputer untuk satu tahun.

Kemampuan komputer Bill Gates sudah diakui sejak dia masih bersekolah di Lakeside. Dimulai dengan meng”hack” komputer sekolah, mengubah jadwal, dan penempatan siswa. Tahun 1968, Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers lainnya disewa oleh Computer Center Corp. untuk menjadi tester sistem keamanan perusahaan tersebut. Sebagai balasan, mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan komputer perusahaan. Menurut Bill saat itu lah mereka benar- benar dapat “memasuki” komputer. Dan disinilah mereka mulai mengembangkan kemampuan menuju pembentukan micr*soft, 7 tahun kemudian.

Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin terasah. Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science Inc, merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Ellen mendirikan perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka membuat sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Bekerja sebagai debugger di perusahaan kontrkator pertahanan TRW, dan sebagai penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi pengalaman Bill Gates.

Musim gugur 1973, Bill Gates berangkat menuju Harvard University dan terdaftar sebagai siswa fakultas hukum. Bill mampu dengan baik mengikuti kuliah, namun sama seperti ketika di SMA, perhatiannya segera beralih ke komputer. Selama di Harvard, hubungannya dengan Allen tetap dekat. Bill dikenal sebagai seorang jenius di Harvard. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill adalah programmer yang luar biasa jenius, namun seorang manusia yang menyebalkan.

Desember 1974, saat hendak mengunjungi Bill Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan judul “World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models”. Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era “komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer - komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini merupakan kesempatan besar bagi mereka.

Kemudian dalam beberapa hari, Gates menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap. Allen menuju MITS untuk mempresentasikan BASIC. Dan walaupun, ini adalah kali pertama bagi Allen dalam mengoperasikan Altair, ternyata BASIC dapat bekerja dengan sempurna. Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard dan mendirikan microsoft.

Kisah Bill Gates Meninggalkan Harvard Demi Mengejar Impian

Ketika ia bosan dengan Harvard, Gates melamar pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan komputer di daerah Boston. Gates mendorong Paul Allen untuk mencoba melamar sebagai pembuat program di Honey-well agar keduanya dapat melanjutkan impian mereka untuk mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak.

Pada suatu hari di bulan Desember yang beku, Paul Allen melihat sampul depan majalah Popular Mechanics, terbitan Januari 1975, yaitu gambar komputer mikro rakitan baru yang revolusioner MITS Altair 8080 (Komputer kecil ini menjadi cikal bakal PC di kemudian hari). Kemudian Allen menemui Gates dan membujuknya bahwa mereka harus mengembangkan sebuah bahasa untuk mesin kecil sederhana itu. Allen terus mengatakan, Yuk kita dirikan sebuah perusahaan. Yuk kita lakukan.

Kami sadar bahwa revolusi itu bisa terjadi tanpa kami. Setelah kami membaca artikel itu, tak diragukan lagi dimana kami akan memfokuskan hidup kami. Kedua sahabat itu bergegas ke sebuah komputer Harvard untuk menulis sebuah adaptasi dari program bahasa BASIC. Gates dan Allen percaya bahwa komputer kecil itu dapat melakukan keajaiban. Dari sana pula mereka mempunyai mimpi, tersedianya sebuah komputer di setiap meja tulis dan di setiap rumah tangga.

Semangat Allen dan Gates tidak percuma, dan dari sana mereka mendirikan perusahaan “Microsoft”. Berawal dari komputer kecil itulah yang menjadi mode dari segala macam komputansi. Dan sekarang bisa Anda lihat bahwa Microsoft telah benar-benar menjadi bagian dari kebutuhan komputansi di seluruh dunia. Dan hampir setiap orang mengenal Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia saat ini.

“Orang yang sukses adalah orang yang memiliki mimpi dan keyakinan bahwa mimpi itu akan dapat terjadi berapapun harga yang harus ia bayar…”

ALPHABETICAL For Success

Belajar mengenal huruf-huruf ternyata tidak hanya menjadi kurikulum anak-anak TK yang sedang belajar membaca dan menulis, tapi juga kurikulum tambahan untuk kita para orang dewasa. Mengenal huruf-huruf tidaklah sebatas mengenal bentuk dan bunyinya saja, tapi juga harus mengenal dan mendalami maksudnya, Berikut ini alphabetical for success for successman: Slamat belajar mengenal huruf-huruf ya…^_^

A : ACCEPT
Terimalah diri anda sebagaimana adanya.

B : BELIEVE
Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup

C : CARE
Pedulilah pada kemampuan anda meraih apa yang anda inginkan dalam hidup

D : DIRECT
Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri

E : EARN
Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik

F : FACE
Hadapi masalah dengan benar dan yakin

G : GO
Berangkatlah dari kebenaran

H : HOMEWORK
Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi

I : IGNORE
Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan

J : JEALOUSLY
Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri

K : KEEP
Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal

L : LEARN
Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya

M : MIND
Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain

N : NEVER
Jangan terlibat skandal, obat terlarang, dan alkohol 018.gif

O : OBSERVE
Amatilah segala hal di sekeliling anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajarlah dari orang lain

P : PATIENCE
Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha

Q : QUESTION
Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu

R : RESPECT
Hargai diri sendiri dan juga orang lain

S : SELF CONFIDENCE, SELF ESTEEM, SELF RESPECT
Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri membebaskan kita dari saat-saat tegang

T : TAKE
Bertanggung jawab pada setiap tindakan anda

U : UNDERSTAND
Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan anda

V : VALUE
Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik

W : WORK
Bekerja dengan giat, jangan lupa berdo’aPray

X : X’TRA
Usaha lebih keras membawa keberhasilan

Y : YOU
Anda dapat membuat suatu yang berbeda

Z : ZERO
Usaha nol membawa hasil nol pula

------------------------------
diambil dari milis Indonesia - QMS - Forum

<< Kembali

Kebenaran Kecil dan Kebenaran Besar

Oleh : Prasetyo W.Wijaya

Kisah ini saya ambil dari koran surabaya post. Kisah ini dibacakan oleh Bapak SBY pada saat memeringati hari pers 9 Februari 2009 silam

------------------------------------------------------

Alkisah, Konghucu punya se­orang murid yang amat pintar dan ada seorang murid yang bodoh.

Suatu ketika si murid bodoh me­nantang taruhan murid yang pandai. Si bodoh bertanya kepada si pin­tar, "Berapa 8 x 3". Sang murid pintar menjawab, "24". Si bodoh menyalah­kan dan menyebut 8 x 3 adalah 25.

Terjadi perdebatan hebat. Ked­uanya saling menyalahkan tak mau mengalah. "Kalau begitu kita berta­ruh," kata si bodoh.

Kalau si bodoh salah dia akan memotong lehernya sendiri. Seba­liknya kalau si pintar yang salah dia harus melepas topinya selamanya. Dalam tradisi China Konfusian me­lepas topi bagi seorang murid adalah aib seumur hidup karena topi adalah simbol intelektualitas.

Mereka memutuskan untuk menghadap Konghucu untuk me­nanyakan kebenaran.

Konghucu menjawab bahwa si murid bodoh yang benar dan si pin­tar salah dan kalah.

Alangkah marahnya si murid pintar, ia dipermalukan oleh gurunya sendiri. Ia pun mengancam mening­galkan perguruan.

Konghucu mengizinkan murid kesayangannya itu pergi. Tapi ia menitipkan peringatan, "Kalau nanti kamu masuk hutan akan terjadi hu­jan sangat lebat," kata Konghucu.

Jika terjadi demikian, kata Kong­hucu kepada muridnya, janganlah si murid berteduh di bawah pohon be­sar karena pohon itu akan ambruk diterjang badai.

Benar saja. Begitu keluar dari perguruan dan akan masuk hutan terjadi hujan badai. Sang murid ber­pikir hendak berlindung di bawah sebuah pohon besar. Tetapi sang murid teringat nasihat Konghucu, dan diapun segera mengurungkan niatnya.

Benar saja. Sejurus kemudian po­hon besar itu berderak ambruk de­ngan dahsyat menghancurkan apa saja yang ditimpanya.

Sang murid kontan tersadar bah­wa gurunya benar. ia pun memutus­kan untuk kembali ke perguruan un­tuk menjadi murid lagi. Konghucu menerima muridnya dengan tangan terbuka. Ia pun membeberkan hik­mah di balik keputusannya membe­narkan si bodoh.

"Kalau aku membenarkanmu," kata Konghucu, "Akan ada satu nya­wa melayang dan kamu akan menye­sal seumur hidupmu".

Dia melanjutkan, "8x3 sama de­ngan 24 adalah kebenaran kecil. Se­dangkan selamatnya nyawa si bodoh adalah kebenaran besar".

SBY mengajak seluruh wartawan untuk merenungi hikmah kisah ini. Jika terjadi konflik antarkelompok masyarakat dan jatuh korban, akankah wartawan mengungkap semua "kebenaran" fakta misalnya. korban yang tewas dan rumah yang rusak. Padahal wartawan tahu de­ngan mengungkap semua fakta itu secara telanjang akan memicu konf­lik yang lebih besar dan akan jatuh korban yang lebih besar.

Di mata SBY mengungkapkan fakta apa adanya dalam kasus kon­flik itu adalah sebuah kebenaran ke­cil. Sedangkan menulis dengan bi­jaksana dengan mempertimbangkan dampak sosial yang lebih besar ada­lah sebuah kebenaran besar.

-------------------------------

Sebagai seorang statistikawan, kita sering kali dituntut untuk melakukan penelitian. Kadang saat kita melakukan penelitian, kita akan menemukan berbagai macam data dan fakta. Dan kadang hasil penelitian itu menghadapkan kita ke dalam situasi memilih antara memilih melakukan kebenaran kecil atau kebenaran besar.

Maka dari itu, kita harus siap untuk menghadapi saat itu.

Apakah anda siap?

<< Kembali

Apakah aku bisa?

Oleh : Prasetyo W.Wijaya

Pertanyaan ini selalu muncul di kepala saya saat akan memulai suatu pekerjaan baru, tanggung jawab baru, tantangan baru. Pokoknya yang serba baru-baru dech.

Apakah anda juga?

Apa jawaban anda?

Well, sebenarnya jawaban kita bisa menggambarkan pola pikir kita. Setidaknya terdapat 4 pola berpikir saat kita menjawab pertanyaan diatas. Yaitu :

  1. Pesimis, orang pesimis biasanya selalu mengatakan tidak bisa atau selalu ragu-ragu. Mereka selalu berpikir tentang kerugian atau resiko yang akan mereka peroleh terlebih dahulu. Dan jeleknya, orang pesimis selalu menjadikan hal itu sebagai alasan untuk tidak melakukan apa-apa.
  2. Optimis, orang optimis biasanya selalu mengatakan bisa tanpa ada keraguan sedikitpun. Mereka selalu berpikir tentang keuntungan yang akan mereka peroleh terlebih dahulu. Keuntungan yang mereka pikirkan ini membuat mereka selalu bersemangat untuk melakukan sesuatu yang baru. Tetapi terkadang orang pesimis terlalu melihat keuntungan, sehingga mereka lupa untuk memikirkan kerugian dan resiko yang akan mereka peroleh jika mereka gagal. Jadi saat mereka mengalami kegagalan yang mengakibatkan kerugian, mereka cenderung tidak mau mencobanya lagi.
  3. Rasionalis, orang rasionalis biasanya berpikir sejenak sebelum memutuskan sesuatu. Mereka akan berpikir tentang keuntungan dan kerugian yang mereka dapat. Jika untungnya lebih besar daripada rugi mereka akan mengatakan bisa. Tetapi jika ruginya lebih besar, mereka akan mengatakan tidak.
  4. Entrepreneur, orang entrepreneur juga berpikir seperti orang rasionalis, tetapi bedanya mereka secara kreatif melihat peluang keuntungan yang ada dan sekaligus membuat strategi untuk meminimalkan kerugian atau resiko yang akan didapat. jadi meskipun dari hasil analisa untung rugi, menyimpulkan bahwa untungnya lebih sedikit daripada ruginya, bagi mereka tidak masalah. Karena mereka membuat strategi atau kondisi yang bisa menekan kerugian dan resiko yang akan didapat.

Mari kita lihat apa kira-kira jawaban yang dikeluarkan oleh keempat tipe berpikir untuk pertanyaan dibawah ini :

"Apakah bersedia menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA)?"

Jawaban :

  1. Orang pesimis, "Waduh jadi ketua HIMA itu tidak enak, tanggung jawabnya gede. Kalau aku salah bagaimana? Dah gitu repot banget, ngurus ini itu. pokoknya nggak deh."
  2. Orang optimis, "emm, boleh juga. kalau dipikir-pikir kita bisa belajar banyak dengan menjadi ketua HIMA. Kapan ada pemilihan"
  3. Orang realistis, "well... memang sih saat kita jadi HIMA, kita bisa belajar banyak. Belajar tentang organisasi, bagaimana memanage orang, kegiatan. tapi saat kita jadi HIMA, waktu privat kita juga akan berkurang, beban pikiran tambah. belum lagi kalau anggota kita tidak bisa diatur seenaknya sendiri. emm jadi tak pikir-pikir dulu dech."
  4. Orang entrepreneur, "Wah menarik tuch, ide yang bagus. Dengan menjadi ketua HIMA, kita bisa belajar banyak hal tentang organisasi. Memang sih beban pikiran akan bertambah, tapi bukannya itu baik? kita bisa belajar bagaimana memanage stress. Dengan begitu kita akan menjadi lebih siap untuk survive di dunia kerja nantinya. Ya meskipun mengelola anggota himpunan itu tidak gampang, tetapi pasti ada cara untuk membuat anggota kita lebih care sama himpunan. Yup, kapan ada pemilihan? kamu mau jadi tim sukses saya?"

Bagaimana jawaban anda sendiri?

Apapun jawaban anda tidak jadi masalah, karena anda sendiri yang bertanggung jawab terhadap hidup anda. Saat anda menjadi mahasiswa, anda punya kesempatan yang sangat luas untuk berkarya dan mengeksplore kemampuan anda.

Jangan membuat kesempatan ini lepas begitu saja.

"Apakah anda bisa?"

<< Kembali

7UP - Jangan Menyerah!



Tentu kamu mengenal 7up. Merk softdrink rasa jeruk nipis ini terbilang cukup populer di penjuru dunia. Dibalik ketenaran merk 7up rupanya ada kisah yang sangat menarik untuk kita pelajari tentang arti "pantang menyerah".

Awal mulanya perusahaan ini mengambil nama 3up sebagai merek sodanya. Namun sayangnya, usaha ini gagal. Kemudian si pendiri kembali memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya dengan 4up.

Malangnya, produk ini pun bernasib sama dengan sebelumnnya. Selanjutnya dia berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya menjadi 5up. Gagal lagi. Kecintaanya pada soda membuatnya tak menyerah dan berusaha lagi dengan nama baru 6up.. Produk ini pun gagal dan dia pun menyerah.

Beberapa tahun kemudian, orang lain muncul dan membuat soda dengan nama 7up dan mendapat sukses besar! Mungkin kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat nanti pastilah waktu itu akan tiba.

Justru karena kita ga tahu kapan waktu keberhasilan kita, maka jangan pernah kita menghentikan usaha kita dan memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal, dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up sekalipun, jangan pernah berhenti sampai jerih payah kita membuahkan hasil.

Percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha kita. Keberhasilan tidak datang pada orang yang malas berjuang dan gampang menyerah.. Tunjukan kualitas iman kita melalui ketekunan kita dalam berjuang! TETAP SEMANGAT!


<< Kembali

3 Kata Ajaib Untuk Mendapatkan NIlai A

Oleh : Prasetyo W.Wijaya

3 kata ini biasa digunakan oleh Markplus & Co dalam mempresentasikan ulasan marketingnya. 3 kata ini merupakan kata-kata yang biasa kita gunakan untuk bertanya, 3 kata itu adalah :
  • Apa
  • Kenapa
  • Bagaimana
Tetapi bagaimana 3 kata ini bisa digunakan untuk mendapatkan nilai A?

Mari kita praktekkan penggunaannya dalam mata kuliah regresi.

Alkisah, Bapak Dosen menjelaskan tentang regresi secara panjang lebar mengenai definisi dan modelnya. Sampai akhirnya tibalah waktu berdiskusi, 3 kata ajaib itu bisa kita gunakan untuk bertanya seputar regresi :
  • Kenapa kita harus mempelajari regresi Pak?
  • Apa pentingnya bagi kita?
  • Apa berguna di dalam dunia bisnis?
  • Bagaimana cara kita mengetahui kalau regresi itu berguna Pak?
  • Apakah sudah ada yang menggunakan regresi untuk keperluan bisnis?
  • Apakah penggunaan regresi sangat signifikan membantu kelangsungan bisnis kita nantinya Pak?
Wah, kira-kira bagaimana ya reaksi Pak Dosen?

Bisa Anda coba sendiri. Yang jelas, kuliah regresi akan menjadi obrolan yang tidak membosankan. Dan akan membuat kita lebih ngeh tentang pentingnya belajar regresi.

Kenapa ?

Karena 3 kata ajaib itu menanyakan 3 hal yang memang harus kita ketahui dalam mempelajari sesuatu hal.
  1. Saat kita bertanya apa, kita akan mengetahui beberapa fakta atau malah semua fakta dari apa yang sedang kita pelajari saat ini.
  2. Saat kita bertanya kenapa, kita akan mengetahui alasan yang mendasari terjadinya suatu teori atau fakta yang ada.
  3. Saat kita bertanya bagaimana, kita akan mengetahui tentang cara untuk menggunakan atau mengaplikasikan suatu teori di dunia nyata.
3 kata ini merupakan stimulus / katalisator untuk menumbuhkan rasa keingintahuan kita. Rasa inilah yang akan menuntun kita untuk selalu mencari jawaban atas pertanyaan yang timbul dari 3 kata ini. Proses pencarian ini akan membuat kita lebih mengerti tentang apa yang sedang kita pelajari. Dan akhirnya mengantarkan kita untuk memperoleh nilai A di mata kuliah yang kita ambil.
Tidak ada ketentuan mengenai kata mana dulu yang digunakan. Mau bertanya dengan kata mana dulu terserah, dan tidak ada urutan dalam bertanya. Kita bisa bebas menggunakannya sesuai dengan selera kita. seperti pertanyaan kita mengenai regresi diatas.

Oke, mari kita gunakan 3 kata ini untuk contoh yang lain.

Misalkan saja Pak dosen menjelaskan mengenai asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisa regresi. Salah satu asumsi itu adalah residual harus berdistribusi normal.

Mari kita lihat, apa yang bisa kita tanyakan dengan menggunakan 3 kata ajaib ini.
  • Kenapa residual harus berdistribusi normal, bukannya ada banyak distribusi?
  • Apa yang terjadi kalau residual tidak normal?
  • Bagaimana kita mengetahui kalau residual kita tidak normal?
  • Apa sih distribusi normal itu?
  • Apa yang harus kita lakukan jika residual tidak normal?
Pertanyaan ini jika dijawab oleh Pak Dosen, lalu kita terus-menerus bertanya, maka kita akan mengetahui lebih dalam daripada kita hanya mendengarkan penjelasan dari Pak Dosen. Dan efek samping yang lain adalah kita akan semakin terbiasa untuk mengutarakan pendapat dan berargumentasi di dalam forum. Sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan rasa percaya diri kita.

Tidak ada salahnya untuk dicoba bukan?

Mau?

<< Kembali

Oprah Winfrey - Kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib

Bermodal keberanian "Menjadi Diri Sendiri", Oprah menjadi presenter paling populer di Amerika dan menjadi wanita selebritis terkaya versi majalah Forbes, dengan kekayaan lebih dari US $ 1 Milyar. Copy acara "The Oprah Winfrey Show" telah diputar di hampir seluruh penjuru bumi ini.

Tahukah Anda?

Lahir di Mississisipi dari pasangan Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail Winfrey. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedang ibunya seorang pembantu rumah tangga. Karena keduanya berpisah maka Oprah kecil pun diasuh oleh neneknya di lingkungan yang kumuh dan sangat miskin. Luarbiasanya, di usia 3 tahun Oprah telah dapat membaca Injil dengan keras.

"Membaca adalah gerai untuk mengenal dunia" katanya dalam suatu wawancaranya.

Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.

Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya di Nashville. Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan berat, namun kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisiplin tinggi.

Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Beasiswa pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi. Oprah pernah memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia menjadi sorotan publik..

Karirnya dimulai sebagai penyiar radio lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun diusia 19 tahun. Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun TV lokal tersebut. Oprah memulai debut talkshow TVnya dalam acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke Chicago lah yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah Winfrey Show menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Sungguh luar biasa!

Latar belakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya membantu sesama. Tayangan acaranya di telivisi selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Oprah sadar, bila dia bisa mengajak seluruh pemirsa telivisi, maka bersama, akan mudah mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas.

Oprah juga dikenal dengan kedermawanannya. Berbagai yayasan telah disantuni, antara lain, rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDs, berbagai sekolah, penderita ketergantungan, penderita cacat dan banyak lagi.

Dan yang terakhir, pada 2 januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip , di luar Johannes burg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya. Oprah menyisihkan 20 juta pounsterling ( 1 pons kira2 Rp. 17.000,- )atau 340 milyiar rupiah dari kekayaannya. "Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak2 perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini" ujarnya berharap.

Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia punya mental baja dan mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses yang punya karakter. Semangat perjuangannya pantas kita teladani!

<< Kembali

Mark Zuckerberg (Facebook) - Tiada Ketekunan Yang Tidak Membawa Hasil

Pernah mendengar situs jaringan pertemanan Friendster? Konon, melalui situs tersebut, banyak orang-orang yang lama tak bersua, bisa kembali bersatu, reunian, dan bahkan berjodoh. Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu sempat sangat popular. Karena itu, tak heran jika setelah era suksesnya Friendster, berbagai situs jaringan pertemanan bermunculan. Salah satunya adalah Facebook.


Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut- kala itu-mencoba membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman satu kampusnya. Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari buku Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di kampus bersangkutan.

Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program pembuatan website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs ini, ia hanya butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas mengumumkan situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar dua minggu-Facebook telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap.

Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-andre McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum.

Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya.

Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia.

Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka tersebut akan mencapai 200 juta anggota.

Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi ' barang dagangan ' yang sangat laku. Tak heran, raksasa software Microsoft pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri..

Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar ' menyatukan ' komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.

Tiada Ketekunan Yang Tidak Membawa Hasil

<< Kembali

Steve Jobs - tidak ada kesuksesan secara instan


Tahun 1976, bersama rekannya Steve Wozniak, Jobs yang baru berusia 21 tahun mulai mendirikan Apple Computer Co. di garasi milik keluarganya. Dengan susah payah mengumpulkan modal yang diperoleh dengan menjual barang-barang mereka yang paling berharga, usaha itu pun dimulai. Komputer pertama mereka, Apple 1 berhasil mereka jual sebanyak 50 unit kepada sebuah toko lokal.

Dalam beberapa tahun, usaha mereka cukup berkembang pesat sehingga tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley dari Pepsi Cola untuk memimpin perusahaan itu. Sampai sejauh itu, Apple Computer menuai kesuksesan dan makin menancapkan pengaruhnya dalam industri komputer terlebih dengan diluncurkannya Macintosh. Namun, pada tahun 1985, setelah konflik dengan Sculley, perusahaan memutuskan memberhentikan pendiri mereka, yaitu Steve Jobs sendiri.

Setelah menjual sahamnya, Jobs yang mengalami kesedihan luar biasa banyak menghabiskan waktu dengan bersepeda dan berpergian ke Eropa. Namun, tak lama setelah itu, pemecatan tersebut rupanya justru membawa semangat baru bagi dirinya. Ia pun memulai usaha baru yaitu perusahaan komputer NeXT dan perusahaan animasi Pixar.

NeXT yang sebenarnya sangat maju dalam hal teknologi ternyata tidak membawa hasil yang baik secara komersil. Akan tetapi, Pixar adalah sebuah kisah sukses lain berkat tangan dinginnya. Melalui Pixar, Jobs membawa trend baru dalam dunia film animasi seiring dengan diluncurkannya film produksinya Toy Story dan selanjutnya Finding Nemo dan The Incredibles.

Sepeninggal Jobs dan semakin kuatnya dominasi IBM dan Microsoft membuat Apple kalah bersaing dan nyaris terpuruk. Maka, tahun 1997, Jobs dipanggil kembali untuk mengisi posisi pimpinan sementara. Dengan mengaplikasi teknoligi yang dirancang di NeXT, kali ini Apple kembali bangkit dengan berbagai produk berteknologi maju macam MacOS X, IMac dan salah satu yang fenomenal yaitu iPod.

Kisah sukses Steve Jobs mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. penolakan dan kegagalan seringkali mewarnai perjalanan hidup kita, tapi jangan biarkan semua itu membuat kita berhenti.

JK Rowling - Penulis yang tidak mau menyerah dalam kondisi apapun


Sejak kecil, Rowling memang sudah memiliki kegemaran menulis. bahkan di usia 6 tahun, ia sudah mengarang sebuah cerita berjudul Rabbit. ia juga memiliki kegemaran tanpa malu" menunjukan karyanya kepada teman" dan orangtuanya. kebiasaan ini terus dipelihara hingga ia dewasa. daya imajinasi yang tinggi itu pula yang kemudian melambungkan namanya di dunia.

Akan tetapi, dalam kehidupan nyata, Rowling seperti tak henti didera masalah. Keadaan yang miskin, yang bahkan membuat ia masuk dalam kategori pihak yang berhak memperoleh santunan orang miskin dari pemerintah Inggris, itu masih ia alami ketika Rowling menulis seri Harry Potter yang pertama. Ditambah dengan perceraian yang ia alami, kondisi yang serba sulit itu justru semakin memacu dirinya untuk segera menulis dan menuntaskan kisah penyihir cilik bernama Harry Potter yang idenya ia dapat saat sedang berada dalam sebuah kereta api.

Tahun 1995, dengan susah payah, karena tak memiliki uang untuk memfotocopy naskahnya, Rowling terpaksa menyalin naskahnya itu dengan mengetik ulang menggunakan sebuah mesin ketik manual.

Naskah yang akhirnya selesai dengan perjuangan susah payah itu tidak lantas langsung diterima dan meledak di pasaran. Berbagai penolakan dari pihak penerbit harus ia alami terlebih dahulu. Diantaranya, adalah karena semula ia mengirim naskah dengan memakai nama aslinya, Joanne Rowling.

Pandangan meremehkan penulis wanita yang masih kuat membelenggu para penerbit dan kalangan perbukuan menyebabkan ia menyiasati dengan menyamarkan namanya menjadi JK Rowling. Memakai dua huruf konsonan dengan harapan ia akan sama sukses dengan penulis cerita anak favoritnya CS Lewis.

Akhirnya keberhasilan pun tiba. Harry Potter luar biasa meledak dipasaran. Semua itu tentu saja adalah hasil dari sikap pantang menyerah dan kerja keras yang luar biasa. tak ada kesuksesan yang dibayar dengan harga murah.

<< Kembali

Mimpi Sang Raja - Pentingnya Cara Berkomunikasi

Oleh : Prasetyo W.Wijaya

Alkisah, di suatu malam seorang raja terbangun dari tidurnya. Rupanya, sang raja baru saja mendapat mimpi buruk yang penuh teka-teki. Dengan napas masih terengah-engah, sang raja berteriak memanggil hulubalang kerajaan. “Hulubalang … panggil peramal istana sekarang juga. Cepaaat …!” Hulubalang tergopoh-gopoh pergi menuaikan perintah raja tanpa berani bertanya siapa peramal yang dikehendaki raja.

Tak lama, seorang peramal kerajaan menghadap. Raja langsung membeberkan mimpinya dan meminta si peramal mengartikannya. “Aku bermimpi aneh sekali. dalam mimpi itu, gigiku tanggal semua. Hah … pertanda apa ini? Tanya sang raja.

Setelah mengadakan perhitungan penanggalan secara cermat dan teliti, dengan sedih si peramal berkata, “Mohon ampun, Baginda … dari penerawangan hamba, mimpi itu membawa pesan, bahwa kesialan akan menimpa Baginda. Karena, setiap gigi yang tanggal itu berarti seorang anggota keluarga kerajaan akan meninggal dunia. Jika semua gigi tanggal, berarti kesialan besar, semua anggota keluarga kerajaan akan meninggal dunia.”

Bagai disambar geledek, raja langsung merah padam mukanya. Perlambang buruk yang disampaikan si peramal itu membuatnya marah besar. Raja langsung memerintahkan supaya peramal itu dihukum cambuk badan 20 kali.

Hukuman pun segera dilaksanakan. Walau begitu, kegundahan hati sang raja tidak juga mereda. Raja masih gelisah dan merasa tidak puas. Lalu sang raja memerintahkan hulubalang untuk memanggil peramal yang lain. Segeralah seorang peramal baru datang menghadap sang raja.

Kali ini, setelah mendengar penuturan mimpi sang raja, peramal itu tersenyum. “Baginda Raja … dari penerawangan hamba, mimpi itu membawa pesan bahwa Baginda adalah orang paling beruntung di dunia. Paduka berumur panjang dan akan hidup lebih lama dari semua sanak keluarga Baginda,” kata peramal.

Setelah mendengar perkataan peramal tersebut, mendadak secercah senyum mengembang di muka sang raja. Tampaknya, sang raja sangat senang dengan perkiraan peramal tadi. “Kamu memang peramal yang pandai dan hebat. Dan sebagai hadiah atas kehebatanmu itu, aku hadiahkan 5 keping emas untukmu, terimalah …”

Setelah peramal kedua itu pergi, sang raja bertanya kepada penasehat istana tentang kualitas dan keakuratan kedua peramal tadi. Penasihat istana yang telah menyaksikan peristiwa tersebut dengan berani dan bijaksana berkata, “Baginda … menurut hamba, peramal pertama mengartikan tanggalnya gigi Baginda sama artinya dengan meninggalnya kerabat Baginda. Sementara peramal kedua mengartikan Baginda berumur lebih panjang dibandingkan kerabat Baginda,” kata si penasihat istana. Raja mendengarkan dengan seksama. “Sesungguhnya, kedua peramal itu menyatakan hal yang sama. Yaitu, semua kerabat Baginda akan meninggal lebih dulu, dan Baginda seoranglah yang hidup lebih lama,” penasihat melanjutkan.

Kemudian, penasihat istana menyimpulkan, “Jadi sebenarnya, kedua peramal tadi mempunyai kualitas yang setara. Yang membedakan hanyalah cara penyampaian mereka. Peramal pertama berbicara apa adanya tanpa memikirkan dampak negatifnya. Sementara peramal kedua menjawab dengan cerdik dan bijaksana sehingga Baginda merasa senang dan memberinya hadiah.”

Cerita raja di atas, juga berlaku saat kita mempelajari statistika. Mungkin kita sangat canggih membuat analisa dengan sangat akurat, tetapi hasilnya tidak akan banyak bermanfaat jika kita tidak bisa mengkomunikasikannya dengan baik.

Jadi, selain kita mempelajari bagaimana menganalisa yang akurat, kita juga harus mempelajari ketrampilan untuk mengkomunikasikan hasil analisa dengan bahasa positif seperti yang telah dilakukan oleh peramal kedua.

--------------------------
Cerita raja diambil dari bukunya Andrie Wongso yang berjudul “12 Succes Wisdom”

<< Kembali

Kandungan Gizi Data

Oleh : Prasetyo W.Wijaya

Untuk memulai suatu pagi yang penuh dengan energi dan pikiran yang plong, kita sangat dianjurkan oleh para dokter untuk sarapan pagi dengan makan makanan yang bergizi. Makanan bergizi yang sesuai dengan 4 sehat lima sempurna.

Kandungan gizi makanan yang kita makan sangat penting bagi tubuh kita. Dengan gizi yang seimbang dan tercukupi, metabolisme tubuh kita akan berjalan dengan maksimal. Dan hasilnya, tubuh kita selalu segar dan siap untuk melakukan segala macam aktivitas.

Untuk mendapatkan gizi yang cukup dari makanan yang kita makan, kita perlu mengetahui gizi yang terkandung dalam setiap makanan yang kita makan. Jangan sampai kita makan makanan yang tidak bergizi atau malah beracun.

Masih ingat, kasus susu bermelamin yang menghebohkan beberapa negara termasuk Indonesia pada bulan September 2008. Di China, negeri asal susu beracun tersebut, hampir 10.700 anak-anak masih dirawat di rumah sakit setelah meminum susu dan susu formula beracun. Seperti yang dilansir Reuters, Kamis (9/10/2008) dari Kementerian Kesehatan.

Efek Toksisitas melamin pada mamalia relatif rendah, beberapa penelitian pada binatang menunjukkan konsumsi melamin dapat menyebabkan batu ginjal, kanker dan gangguan reproduksi. Akan tetapi konsumsi melamin dalam jumlah yang banyak dan kontinyu dapat mengakibatkan kematian.

Penelitian pada binatang (2004 dan 2007), yaitu pada anjing dan kucing yang mendapat makanan hewan yang terkontaminasi melamin kemudian menderita gagal ginjal akut dan akhirnya mati.

Kasus tentang melamin di atas, bisa kita jadikan renungan untuk lebih selektif lagi dalam memilih makanan.

Sama halnya dengan statistik, saat kita hendak melakukan analisa data, kita harus memperhatikan kandungan gizi data yang akan kita olah. Apakah data yang kita olah itu bergizi atau tidak?. Tanda-tanda data itu bergizi adalah jika data itu valid dan reliabel.

Jangan sampai kita menganalisa data yang kandungan gizinya buruk. Sama seperti halnya makanan, mengkonsumsi data yang tidak bergizi akan membuat hasil analisa kita tidak sehat dan bisa menyebabkan sakit.

Apa jadinya jika kita mengambil kebijakan atau keputusan dari hasil analisa yang tidak sehat?

Dalam kalangan statistikawan, hal semacam ini akrab dengan istilah garbage in garbage out.

<< Kembali

Selayang Pandang Statistika

Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.

* Apabila lapangan di tengah kotabecek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."

* Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu."

* Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu".

* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.

Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah,sebagus- bagusnya patung, itu Cuma patung, bukan isterimu."

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Paradewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya,

* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.

* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau
kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari pola piker seperti itu adalah diri kita sendiri.Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia.

Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.


* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah. Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutnya bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya.

<< Kembali

Kebiasaan buruk yang harus dihindari saat presentasi

Di bawah ini beberapa kebiasaan yang harus kita hindari saat memberikan presentasi.

1. Selalu melihat jam tangan pada saat presentasi

Memperhatikan waktu merupakan hal yang sangat penting pada saat presentasi, ini menyebabkan banyak sekali presenter keseringan melihat jam tangan pada saat presentasi. Kebiasaan ini jika terlalu sering akan mengakibatkan audiens malah terfokus pada waktu bukan pada informasi yang disampaikan presentator.

Ada baiknya anda menggunakan jam duduk yang anda letakan di tempat yang mudah terlihat bagi anda tetapi cukup tersembunyi buat audiens, atau jika memungkinkan minta tolonglah pada audiens yang ada didekat anda untuk memberitahukan waktu jika 10 menit lagi presentasi akan usai sehingga cukup waktu anda untuk closing.

2. Menggunakan filler words pada saat presentasi

Seringkali pada saat presentasi kita menggunakan kata ehmm, enggh, atau kata yang diulang seperti kamu tahu, dan, tetapi yang diulang berkali-kali. Kadangkala kita melakukan itu tanpa menyadarinya. Ada baiknya kita menggunakan tape recorder untuk merekam presentasi kita untuk mengetahui apa yang menjadi filler words kita pada saat presentasi.

3. Jauhkan tangan anda dari pakaian anda

Seringkali kita melihat banyak presentator memasukkan tangan kedalam saku, atau presentator wanita memegang blus mereka. Hal ini mengganggu audiens, selain itu akan membuat gesture tubuh anda menjadi terlihat kaku dan anda tidak dapat memanfaatkan body languange anda secara optimal.

4. Jauhkan pergerakan tubuh yang tidak perlu

Berdiri tegak secara nyaman kadangkala jauh lebih efektif dibandingkan bergerak ke kiri, kanan, kedepan dan balik ke belakang seperti tarian samba. Kecuali pergerakan ini berlangsung secara natural sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

5. Perhatikan ketika anda berjalan

Usahakan untuk tidak membelakangi audiens, atau bagi anda yang menggunakan slide projector atau infocus pastikan anda tidak berjalan atau berdiri pas didepan lampu proyektor.

Selamat berpresentasi

----------------------------------------------

Di ambil dari IBSC TV Presenter

<< Kembali

The 7 Habits of Highly Effective People

Stephen Covey dalam bukunya "The 7 Habits of Highly Effective People" menguraikan hal-hal sebagaimana tertulis di bawah ini.

* Yang membedakan orang-orang yang sangat efektif dengan orang kebanyakan yang tidak produktif adalah, bukan pada apa yang mereka miliki, tetapi pada kebiasaan-kebiasaannya.

* Watak seseorang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaannya. Di alam bawah sadar,kebiasaan - kebiasaan itu membentuk dan mengubah watak seseorang. Dan ternyata kebiasaan-kebiasaan itu bisa diubah, asal kita mau, walaupun
membutuhkan waktu.

sow a thought, reap an act
sow an act, reap a habit
sow a habit, reap a
character
sow a character, reap a destiny

taburlah pemikiran, maka
Anda akan menuai tindakan
taburlah tindakan, maka Anda akan menuai kebiasaan
taburlah kebiasaan, maka Anda akan menuai watak
taburlah watak, maka
Anda akan menuai nasib Anda


* Kebiasaan itu sendiri terjadi karena adanya paradigma. Yang dimaksudkan dengan paradigma adalah sudut pandang atau kerangka yang terbentuk oleh pengalaman hidup, pendidikan maupun latar belakang kita.

* Paradigma inilah yang menentukan bagaimana kita memandang dan mengartikan dunia ini, dan dengan demikian menentukan bagaimana kita bereaksi dan bersikap terhadapnya. Sebagai contoh, mula-mula astronom Mesir, Ptolemy, mengatakan bahwa dunia adalah pusat dari jagat raya. Tetapi kemudian Copernicus menyebabkan perubahan paradigma, ketika dia membuktikan bahwa sebenarnya mataharilah yang merupakan pusat dari jagat raya.

* Pengertian akan konsep paradigma ini membuat orang belajar mengerti bagaimana orang lain memandang persoalan yang sama dengan kacamata yang berbeda. Pengertian tentang paradigma ini juga dapat menghindarkan orang dari sikap merasa dirinya sebagai korban lingkungan atau orang lain, sehingga seringkali melakukan "blaming to others" (menyalahkan orang lain), karena mengangap dunialah yang salah kalau sesuatu itu tidak sesuai dengan harapannya.

Selanjutnya Stephen Covey menjelaskan bahwa di dunia ini ada hukum alam untuk kematangan. Seorang bayi berkembang dari ketergantungan pada orangtuanya menjadi mandiri sebelum akhirnya mencapai kematangan pemahaman akan saling ketergantungan dengan orang lain di sekitarnya. Ekosistem alam tercermin dalam ketergantungan kolektif dari masing-masing warga masyarakat, satu terhadap yang lain.

* Ketergantungan seorang bayi paradigmanya adalah "Engkau" (engkau merawatku; kalau ada yang salah, itu salahmu), sedangkan pada kemandirian remaja, paradigmanya adalah "Aku" (ini pilihanku, aku akan mengerjakannya sendiri). Dan dalam tahap saling tergantung orang dewasa, paradigmanya adalah "Kita" (kita bisa bekerja sama, sebaiknya kita bersatu).

* Dalam proses kematangan seseorang dari tahap ketergantungan (dependent) menjadi kemandirian (independent) dan kemudian saling tergantung (interdependent); ada kebiasaan-kebiasaan yang perlu dikuasai supaya seseorang bisa menjadi sangat efektif.

* Stephen Covey menyatakan adanya tujuh kebiasaan yang perlu dimiliki. Tiga di antaranya berkaitan dengan penguasaan diri yaitu:
1.
Jadilah proaktif (Be Proactive).
2. Merujuk pada tujuan akhir (Begin with the End in Mind).
3. Dahulukan yang utama (Put First Thing First).

Kalau kita dapat menguasai ketiga kebiasaan ini maka kita akan mengalami apa yang disebut "kemenangan pribadi" (private victory), dan kita boleh dikatakan telah mencapai tahap kemandirian (independent).

* Setelah mandiri ini, kita dapat meraih "kemenangan publik" (public victory) dengan menguasai ketiga kebiasaan selanjutnya yaitu:
4. Berpikir menang-menang (Think Win-Win).
5. Berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti
(Seek first to Understand then to be Understood).
6. Wujudkan sinergi (Synergize).

* Proses ini tidak bisa dibalik, sebagaimana kita tidak mungkin panen sebelum menanam. Jadi prosesnya berlangsung dari dalam keluar (inside out), yaitu memulai dari diri sendiri baru dengan orang lain.

* Kebiasaan ke 7 yaitu "Asahlah gergaji" (sharpen the saw) adalah kebiasaan untuk melakukan pengembangan diri.

Kebiasaan 1 : Jadilah proaktif (Be Proactive).

* Bersikap proaktif tidak hanya berarti mengambil inisiatif tetapi juga
bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.

* Seorang yang proaktif mempunyai kebebasan memilih sendiri keputusan-keputusannya dan bertanggung jawab akan akibat dari keputusannya itu. Sedangkan seorang yang reaktif (kebalikan dari proaktif) sikapnya berdasarkan kondisi atau sikap orang lain dan karena itu tidak merasa bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya sehingga selalu menyalahkan keadaan atau orang lain.

Di bawah ini adalah contoh-contoh pernyataan orang yang Reaktif dan Proaktif.

Pernyataan Reaktif:

Pernyataan Proaktif:

1. Saya tidak bisa berbuat apa-apa

1. Apa pilihan yang ada tentang itu ?.

2. Begitulah sifat saya.

2. Apa yang dapat saya perbaiki ?

3. Dia sih yang bikin aku marah.

3. Saya yang menguasai emosiku.

4. Saya tidak bisa.

4. Saya mau atau tidak mau.

5. Saya terpaksa.

5. Saya suka atau tidak suka.

6. Seandainya saja ...............

6. Saya hendak dan merencanakan

Kebiasaan 2 : Merujuk pada tujuan akhir (Begin with the End in Mind).

* Ini adalah kebiasaan kepemimpinan diri (personal leadership), yaitu memulai suatu kegiatan dengan suatu kejelasan tentang apa hasil yang ingin dicapai.

* Segala sesuatu diciptakan dua kali. Produk apa pun yang dihasilkan pada mulanya telah ada sebagai konsep, baru kemudian secara fisik. Misalnya: membangun rumah, selalu ada rancangannya terlebih dahulu.

* Kepemimpinan adalah "ciptaan pertama", yaitu "doing the right things". Manajemen adalah "ciptaan kedua", yaitu "doing things right".

Kebiasaan 3: Dahulukan yang utama (Put First Thing First).

* Ini adalah kebiasaan mengelola prioritas. Kita harus bisa membedakan apa yang penting (important) dan apa yang mendesak (urgent).

* Hal-hal yang mendesak selalu "menyerang" kita, dan biasanya kita bereaksi terhadapnya; waktu kita banyak yang habis untuk mengurusi hal-hal yang mendesak ini, dan seringkali melupakan hal-hal yang justru penting.

* Orang-orang yang sangat efektif pandai menggunakan waktunya untuk mengelola hal-hal yang penting, dan sikapnya yang proaktif akan mengurangi timbulnya hal-hal yang mendesak. Kalau ketiga kebiasaan ini bisa kita kuasai maka kita bisa dikatakan mandiri,dan kini siap memasuki kehidupan yang saling tergantung atau interdependent. Agar kita bisa sangat efektif dalam hidup yang saling tergantung, kita perlu memiliki kebiasaan-kebiasaan selanjutnya. Kalau kita dapat menguasai ketiga kebiasaan ini maka kita akan mengalami apa yang disebut "kemenangan pribadi" (private victory), dan kita boleh dikatakan telah mencapai tahap kemandirian (independent).

Kebiasaan 4 : Berpikir menang-menang (Think Win-Win).

* Menang-menang adalah suatu sikap mental untuk mencari keuntungan bersama.

* Pada dasarnya ada enam paradigma interaksi manusia; empat di antaranya adalah:

* Menang/Kalah. Semboyannya "Kalau Anda menang, saya pasti kalah; jadi saya harus menang, dan Andalah yang kalah" (contoh: kepemimpinan yang otoriter). Segala sesuatu menjadi persaingan dan setiap kemenangan harus menyebabkan kekalahan pihak lain.

* Kalah/Menang adalah mentalitas orang kalah yang selalu tunduk pada keinginan pihak lain. "Apa sajalah, asal tetap damai". Ini lebih buruk daripada sikap Menang/Kalah karena sama sekali tidak mempunyai pendirian atau keberanian untuk menyatakan keyakinannya. Yang ada hanya mengalah terus-menerus.

* Kalah/Kalah adalah hasil jika dua orang keras kepala, egois dan bersikap mau menang sendiri bertemu. Ini dapat berubah menjadi obsesi permusuhan yang dapat mendorong terjadinya peperangan. Orang dikuasai oleh dorongan untuk mengalahkan pihak lain, bahkan tanpa peduli akan kerugiannya sendiri.

* Menang/Menang adalah falsafah yang dianjurkan Stephen Covey bagi hubungan antara manusia. Yaitu, mencari terus menerus akan manfaat timbal balik dalam setiap interaksi. Dengan menganut paradigma ini, seseorang tidak akan bahagia kalau pihak lainnya tidak bahagia juga. Hidup ini dipandang sebagai kerjasama bukan sebagai permusuhan. Orang yang efektif berprinsip menang-menang dalam tindakannya dan kesepakatannya. Mentalitas menang-menang ini baru bisa dilakukan kalau kita punya "abundance mentality", yaitu pemikiran bahwa segala sesuatunya itu berkelebihan sehingga tidak perlu kita mematikan orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Orang yang mempunyai sikap menang-kalah didasari oleh "scarcitymentality", seakan-akan segala sesuatunya itu terbatas sehingga harus diperebutkan, bilamana perlu dengan mengalahkan pihak lain.

Kebiasaan 5 : Berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti (Seek first to Understand then to be Understood).

Inilah kebiasaan berkomunikasi secara efektif. Para dokter menganalisa penyakit pasiennya sebelum memberi resep. Seorang top salesman akan mempelajari kebutuhan pelanggannya terlebih dahulu sebelum menawarkan produk atau jasanya.

* We see the world as we are, not as it is. Kita melihat dunia dari kacamata kita bukan sebagaimana adanya. Persepsi kita dibentuk oleh pengalaman-pengalaman kita, dan seringkali hal ini membatasi kita. Tantangan untuk memecahkan perbedaan pendapat adalah dengan mencoba mengerti sudut pandang atau paradigma orang lain terlebih dahulu.

* Kalau kita bisa mengerti secara penuh seseorang, maka ia akan menurunkan tembok pembatasnya.

* Memaksakan kehendak kita secara emosional tidak akan produktif malahan sebaliknya: counterproductive.

Kebiasaan 6 : Wujudkan sinergi (Synergize).

* Ini adalah kebiasaan untuk mewujudkan kerja sama dan mencari alternatif-alternatif baru yang jauh lebih besar.

* Sinergi berarti 1 + 1 2. Sinergi adalah hasil dari menciptakan suasana di mana orang - orang yang berbeda dapat saling memberi sumbangannya berdasarkan kekuatan masing-masing sehingga hasilnya akan lebih besar dibandingkan bila dikerjakan sendiri-sendiri.

* Sinergi adalah pendekatan yang paling efektif untuk memecahkan persoalan daripada sikap yang apatis (asal damai saja) ataupun konfrontasi (tidak mau kalah). Bila kita dapat menguasai kebiasaan nomor 4, 5 dan 6 maka dapat meraih "kemenangan publik" (public victory).

Kebiasaan 7 : Asahlah gergaji (Sharpen the Saw).

* Ini adalah kebiasaan untuk perbaikan diri. Istilah ini berasal dari kisah dua orang tukang kayu. Yang satu terus menggergaji dan merasa terlalu sibuk untuk berhenti sebentar. Yang lain berhenti sesekali untuk mengasah gergajinya. Justru yang kedua ini hasilnya lebih banyak dan lebih baik.

* Seorang yang efektif akan melakukan kebiasaan-kebiasaan untuk mengembangkan pertumbuhan pengetahuan, mental, spiritual maupun ketahanan fisiknya,karena menyadari bahwa dengan pengembangan diri itu dia bisa lebih produktif dan efektif dan tidak "habis-habisan".

Kebiasaan ini untuk melakukan pengembangan diri

<< Kembali


Kisah Columbus dan Telur

Ini sebuah cerita kecil di balik kesuksesan Columbus yang menemukan Benua Amerika. Setelah penemuan yang fenomenal itu, Columbus menjadi sangat terkenal dan diagung-agungkan oleh Raja dan seluruh rakyat. Columbus pun diangkat menjadi bangsawan kehormatan kerajaan. Kepopuleran Columbus itu membuat beberapa orang menjadi iri kepadanya.

Pada suatu hari, Columbus mengadakan perjamuan makan. Dalam perjamuan makan itu. Dia menceritakan semua kisah yang dihadapi dalam pencarian Benua baru tersebut. Semua tamu undangan terpukau dan mengakui kehebatan Sang Penemu Benua Baru tersebut, namun beberapa orang yang iri dengan sinis berkata,"Apa hebatnya dia ?? Dia cuma berlayar dan kebetulan saja menemukan benua baru. Siapa saja juga bisa melakukan itu". Mendengar hal tersebut, Columbus kemudian menantang para orang yang iri tersebut. "Marilah kita bertanding untuk membuktikan siapa yang lebih baik. Barangsiapa yang bisa membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan ini, maka ialah orang yang terbaik dan semua gelar-kekayaanku akan kuserahkan padanya"
Orang-orang yang iri tersebut menerima tantangan Columbus.

Kemudian mereka mulai berusaha untuk membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan. Namun karena telur adalah benda yang ellips/hampir bundar, maka cukup mustahil untuk bisa berdiri di atas meja. Setiap dicoba didirikan, telur-telur itu langsung saja menggelinding jatuh. Akhirnya mereka pun menyerah.

Kini tiba giliran Columbus. Columbus memegang telur rebus itu di atas meja dengan posisi berdiri sambil dipegangi, kemudian dengan tangan yang satunya Columbus menekan ujung atas telur rebus itu ke meja sehingga ujung bawah telur menjadi remuk dan memipih (tidak lonjong lagi) sehingga telur tersebut bisa berdiri tegak di atas meja. Melihat hal tersebut, orang-orang yang iri dengan sinis berkata "Ah... kalo caranya seperti itu, kami juga bisa membuat telur rebus itu berdiri" Dengan bijak dan sambil tersenyum, Columbus berkata "KALO BEGITU, MENGAPA TIDAK KAMU MELAKUKANNYA ?"

Cerita di atas hendak memberitahukan kita bahwa "Kesuksesan dan keberhasilan berasal dari suatu tindakan nyata dari gagasan"

Columbus dan beberapa orang pada masa itu mempunyai gagasan atau teori tentang bumi yang bulat. Teori tersebut merupakan teori yang jelas-jelas bertentangan dengan kepercayaan dunia pada waktu itu yang mempercayai bahwa buki itu datar seperti piring. Ketika Columbus mengutarakan niatnya untuk melakukan ekspedisi lautnya, banyak orang, termasuk keluarganya, yang menganggapnya gila. Namun Columbus tetap teguh dan gigih pada pendiriannya. Perjuangan Columbus tidaklah ringan untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat. Ancaman hukuman mati atas pengingkaran hukum Tuhan sampai pemberontakan anakbuah kapalnya, ia hadapi dengan tegar sehingga pada akhirnya Sejarah mencatatnya sebagai salah satu penemu benua dan pelaut andal.

Seringkali kita menemukan orang atau bahkan diri kita juga mengalaminya yaitu kita mempunyai gagasan / ide / konsep namun terlalu takut untuk mewujudkannya dalam sebuah aksi nyata, dan akhirnya ide itu hanya menjadi semu. Ketakutan atas kegagalan, penilaian miring orang lain, penderitaan dan sebagainya membuat kita terhalang untuk menemukan kesuksesan. Ketakutan ini pula yang membuat kita terkadang merasa iri akan keberhasilan orang lain. Kita sering berkata miring atas keberhasilan orang lain"Ah...dia sih cuma beruntung aja,...Aku pun bisa melakukannya"

Jadi apa yang anda pilih ? Gagal karena terlalu takut untuk gagal? atau berhasil karena tidak takut gagal?

Hanya anda yang bisa memilih.
-------------------------------------------------------
diambil dari http://indonesia.heartnsouls.com


<< Kembali