headerphoto

Apakah aku bisa?

Oleh : Prasetyo W.Wijaya

Pertanyaan ini selalu muncul di kepala saya saat akan memulai suatu pekerjaan baru, tanggung jawab baru, tantangan baru. Pokoknya yang serba baru-baru dech.

Apakah anda juga?

Apa jawaban anda?

Well, sebenarnya jawaban kita bisa menggambarkan pola pikir kita. Setidaknya terdapat 4 pola berpikir saat kita menjawab pertanyaan diatas. Yaitu :

  1. Pesimis, orang pesimis biasanya selalu mengatakan tidak bisa atau selalu ragu-ragu. Mereka selalu berpikir tentang kerugian atau resiko yang akan mereka peroleh terlebih dahulu. Dan jeleknya, orang pesimis selalu menjadikan hal itu sebagai alasan untuk tidak melakukan apa-apa.
  2. Optimis, orang optimis biasanya selalu mengatakan bisa tanpa ada keraguan sedikitpun. Mereka selalu berpikir tentang keuntungan yang akan mereka peroleh terlebih dahulu. Keuntungan yang mereka pikirkan ini membuat mereka selalu bersemangat untuk melakukan sesuatu yang baru. Tetapi terkadang orang pesimis terlalu melihat keuntungan, sehingga mereka lupa untuk memikirkan kerugian dan resiko yang akan mereka peroleh jika mereka gagal. Jadi saat mereka mengalami kegagalan yang mengakibatkan kerugian, mereka cenderung tidak mau mencobanya lagi.
  3. Rasionalis, orang rasionalis biasanya berpikir sejenak sebelum memutuskan sesuatu. Mereka akan berpikir tentang keuntungan dan kerugian yang mereka dapat. Jika untungnya lebih besar daripada rugi mereka akan mengatakan bisa. Tetapi jika ruginya lebih besar, mereka akan mengatakan tidak.
  4. Entrepreneur, orang entrepreneur juga berpikir seperti orang rasionalis, tetapi bedanya mereka secara kreatif melihat peluang keuntungan yang ada dan sekaligus membuat strategi untuk meminimalkan kerugian atau resiko yang akan didapat. jadi meskipun dari hasil analisa untung rugi, menyimpulkan bahwa untungnya lebih sedikit daripada ruginya, bagi mereka tidak masalah. Karena mereka membuat strategi atau kondisi yang bisa menekan kerugian dan resiko yang akan didapat.

Mari kita lihat apa kira-kira jawaban yang dikeluarkan oleh keempat tipe berpikir untuk pertanyaan dibawah ini :

"Apakah bersedia menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA)?"

Jawaban :

  1. Orang pesimis, "Waduh jadi ketua HIMA itu tidak enak, tanggung jawabnya gede. Kalau aku salah bagaimana? Dah gitu repot banget, ngurus ini itu. pokoknya nggak deh."
  2. Orang optimis, "emm, boleh juga. kalau dipikir-pikir kita bisa belajar banyak dengan menjadi ketua HIMA. Kapan ada pemilihan"
  3. Orang realistis, "well... memang sih saat kita jadi HIMA, kita bisa belajar banyak. Belajar tentang organisasi, bagaimana memanage orang, kegiatan. tapi saat kita jadi HIMA, waktu privat kita juga akan berkurang, beban pikiran tambah. belum lagi kalau anggota kita tidak bisa diatur seenaknya sendiri. emm jadi tak pikir-pikir dulu dech."
  4. Orang entrepreneur, "Wah menarik tuch, ide yang bagus. Dengan menjadi ketua HIMA, kita bisa belajar banyak hal tentang organisasi. Memang sih beban pikiran akan bertambah, tapi bukannya itu baik? kita bisa belajar bagaimana memanage stress. Dengan begitu kita akan menjadi lebih siap untuk survive di dunia kerja nantinya. Ya meskipun mengelola anggota himpunan itu tidak gampang, tetapi pasti ada cara untuk membuat anggota kita lebih care sama himpunan. Yup, kapan ada pemilihan? kamu mau jadi tim sukses saya?"

Bagaimana jawaban anda sendiri?

Apapun jawaban anda tidak jadi masalah, karena anda sendiri yang bertanggung jawab terhadap hidup anda. Saat anda menjadi mahasiswa, anda punya kesempatan yang sangat luas untuk berkarya dan mengeksplore kemampuan anda.

Jangan membuat kesempatan ini lepas begitu saja.

"Apakah anda bisa?"

<< Kembali

0 komentar: