headerphoto

Melakukan Riset Kelas Dunia

Oleh : Prasetyo W.Wijaya

Pernah tidak kebayang melakukan riset dengan kualitas tingkat dunia?

Waduh yang seperti apa ya?

Apakah yang melakukan harus orang luar negeri? Atau cakupannya harus yang buesar?

Riset kelas dunia tentunya tergantung dari hasil rekomendasi yang dihasilkan. Apakah rekomendasinya mampu mengatasi permasalahan yang ada. Kalau di dunia bisnis, rekomendasi yang dilakukan mampu membuat perusahaan merauk keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya.

Sebagus apapun rancangan risetnya, semahal apapun biaya risetnya, kalau tidak bisa menghasilkan rekomendasi yang berguna maka risset tersebut bisa kita katakan gagal.

Lalu bagaimana caranya untuk menjadi periset kelas dunia?

Yang jelas kita harus terus bereksperimen untuk melakukan riset demi riset dan terus memantau / memeriksa bagaimana rekomendasi yang kita hasilkan cukup berhasil mengatasi permasalahan yang ada atau tidak. Dan apakah rekomendasinya telah memberikan sesuatu nilai tambah atau tidak.

Dari pengamatan saya, ada 5 keahlian yang harus kita lakukan untuk menjadi periset kelas dunia.

  1. Mampu menemukan pokok permasalahan yang sedang dihadapi
  2. Mampu melakukan riset secara mendalam dan menyeluruh
  3. Mampu menghasilkan rekomendasi
  4. Mampu melakukan rekomendasi yang dihasilkan
  5. Mampu memonitoring dan mengevaluasi rekomendasi

Dari 5 keahlian di atas saya turunkan menjadi 5 langkah dalam melakukan riset kelas dunia.

1. Temukan pokok permasalahan

Dalam bukunya yang berjudul Riset Pemasaran, Malhotra, mengatakan banyak dari perusahaan salah mengambil kebijakan karena mereka ketidakberhasilan mereka dalam mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi.

Ada banyak cara dalam mengidentifikasi permasalahan. Cara yang terbaik adalah dengan merancang sendiri metodenya. Caranya dengan mencoba semua cara yang ditulis atau diseminarkan oleh semua periset-periset handal kelas dunia, seperti Hermawan Kartajaya, Philip Kotler, Malhotra, dll. Lalu kita bandingkan mana yang lebih mudah untuk diaplikasikan atau kita menggabungkan metode-metode itu.

2. Rancang dan lakukan riset secara mendalam dan menyeluruh

Setelah kita menemukan pokok permasalahannya, jangan lupa untuk merancang risetnya dan melakukannya. Rancangan riset ini juga tergantung dari permasalahan yang kita temukan, maka dari itu menemukan permasahan yang tepat sangat penting.

Untuk pemula, ada baiknya sebelum kita merancang riset, kita meneliti rancangan-rancangan riset yang telah dilakukan oleh periset terdahulu. Sebagai referensi kita dalam merancang dan melakukan riset.

3. Hasilkan rekomendasi

Ini yang terpenting, riset yang kita lakukan haruslah menghasilkan rekomendasi. Rekomendasi ini bukanlah kesimpulan dari riset yang kita lakukan, tapi berupa langkah-langkah strategis (konkrit) yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan.

Misalnya : misalnya dari hasil riset mengatakan bahwa penurunan laba perusahaan adalah dikarenakan kurangnya ekuitas brand perusahaan lebih kecil dari perusahaan kompetitor. Sehingga banyak calon pelanggan beralih ke perusahaan kompetitor. Maka rekomendasinya adalah bagaimana supaya ekuitas brand perusahaan meningkat. Seperti memperkuat pelayanan yang prima dengan mengeluarkan program-program baru yang mempermudah dan mempersingkat pelayanan yang telah ada. Dan program ini kualitasnya haruslah lebih tinggi dari yang pelayanan yang sebelumnya.

4. Lakukan rekomendasi

Jangan hanya pandai menghasilkan rekomendasi, tapi juga pandailah untuk melakukan rekomendasi yang telah dikeluarkan. Seperti yang sering dipakai oleh Pak Hermawan Kartajaya, “Practice what you preach”

Kemampuan untuk melakukan rekomendasi ini akan menjadi kekuatan tersendiri bagi kita. Karena tidak banyak yang bisa melakukannya. Banyak yang bisa menganalisa, melakukan riset tapi sedikit yang bisa melakukan rekomendasi. Kemampuan inilah yang membuat Mark Plus, konsultan marketing, bisa melejit menjadi konsultan marketing nomor 1 se-ASEAN. Dan berhasil mendudukkan Hermawan Kartajaya sebagai 1 dari 50 orang yang mengubah wajah marketing di dunia.

5. Monitoring dan evaluasi rekomendasi

Yang terakhir adalah melakukan monitoring dan mengevaluasi rekomendasi yang dilakukan. Hal ini penting sekali untuk mengukur bagaimana keampuhan rekomendasi kita dalam mengatasi masalah.

Terlepas dari berhasil tidaknya rekomendasi, tetap harus kita catat, sebagai acuan dalam melakukan riset yang akan datang. Dengan bagitu pengalaman kita akan semakin banyak dan bisa menjadi bekal kita untuk melakukan riset kelas dunia.

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Asal kita punya tekad dan kemauan yang tinggi. Pak Hermawan, Pak Kresnayana, Pak Kotler, 30 – 40 tahun yang lalu mereka bukanlah siapa-siapa. Tapi sekarang, semua perkataan mereka selalu didengarkan dan bahkan dinantikan oleh banyak kalangan. Mereka bisa seperti sekarang ini karena telah melakukan riset kelas dunia. Dan tulisan saya di atas, adalah hasil pengalamatan dan penelitian saya terhadap beliau-beliau. Melalui tulisan-tulisan mereka yang termuat di dalam buku, majalah, Koran, internet dan juga melalui tayangan televisi, dan you tube.

Jadi, bagaimana pendapat anda?

Tertarik untuk menjadi periset kelas dunia?