headerphoto

Kresnayana Yahya, Konsultan Bisnis yang Setia Di Dunia Pendidikan

by Tika W

Mencari tahu sosok Drs Kresnayana Yahya MSc di internet bukanlah hal yang sulit. Cukup tuliskan nama Kresnayana di search engine, maka sederatan informasi tentang aktifitasnya di dalam dan luar negeri akan muncul. Namun siapa sangka Direktur Enciety Business Consult ini masih setia di dunia pendidikan sebagai Dosen Jurusan Statistika ITS.

Tak hanya menjabat sebagai Direktur Enciety Business Consult, pria kelahiran Jakarta ini juga tercatat sebagai Komisaris PT Petrokimia Gresik. Selain itu beliau ia juga merupakan Dewan Pembina LEAD Indonesia (salah satu program The Foundation of Sustainable Development atau Yayasan Pembangunan Berkelanjutan dari Inggris, Red). Tak hanya itu saja, berbagai posisi penting di beberapa organisasi didudukinya seperti Ketua Asosiasi Manager Indonesia Cabang Surabaya, Presiden Asosiasi Pemasaran Indonesia wilayah Jawa Timur, dan berbagai jabatan penting lain di bidang statistik, lingkungan, pemasaran hingga demokrasi.

Pria yang meraih gelar master di University of Wisconsin, Amerika Serikat ini dikenal aktif mengisi dialog interaktif di berbagai media massa seperti radio Suara Surabaya dan JTV. Tulisannya pun sering muncul di media cetak Harian Jawa Pos dan Kompas.

Bila menengok kolom komentar di blog pribadinya, http://kresnayana-yahya.blogspot.com, tampak begitu banyak yang mengagumi beliau.

Dengan kepopulerannya sebagai konsultan, Kresna tidak lantas meninggalkan profesinya sebagai dosen statistika. “Saya yakin mendidik manusia itu lebih penting daripada menghasilkan uang karena kalau kita bisa mendidik manusia maka hampir pasti manusia tersebut memiliki daya lebih untuk menghasilkan uang,” papar Kresna. ”Dan saya yakin bahwa ilmu itu hanya bisa berkembang kalau ada kampus, dunia aplikasi hanya digunakan sesaat saja. Oleh karena itu, untuk keperluan jangka panjang, kampus harus selalu jadi kekuatan,” lanjutnya.

Berawal dari imajinasi

Kesuksesan yang diraih Kresnayana saat ini berkat kepekaannya dalam menganalisis suatu permasalahan. Kemampuan menganalisis tersebut ternyata telah dimilikinya sejak kecil. Ketika masih kanak-kanak ia sering membayangkan di masa mendatang apakah suatu benda memiliki fungsi dan pernanan yang sama seperti sekarang. Ia pun seringkali membuat suatu perencanaan berkenaan dengan situasi di sekitarnya.

“Saya masih ingat, dulu saya sering bertanya pada ayah saya tentang future. Kemudian ayah saya bertanya kembali, kamu koq selalu bertanya yang akan datang sih?” kenang Kresna. Dari kebiasaannya membuat rencana di masa mendatang itulah kemudian Kresna memutuskan untuk melanjutkan studi S1-nya di Jurusan Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan pilihan bidang Statistika.

Pada saat itu ITS memang belum memiliki jurusan statistika. Barulah pada tahun 1981 secara resmi didirikan D3 Statistika. Tahun 1983, sepulangnya dari Amerika, Kresnayana dan beberapa teman-temannya sepakat untuk memisahkan Statistika dari Matematika sehingga di tahun itu juga secara resmi ITS mendirikan S1 Statistika. Usahanya memisahkan Statistika dari Jurusan Matematika tak sia-sia. Di tahun yang sama ia menjadi Ketua Jurusan Statistika ITS.

Hingga kini pria yang dulu aktif dalam Senat Mahasiswa kini masih aktif mengajar di Jurusan Statistika walaupun kesibukannya memberi seminar di dalam dan luar negeri begitu banyak. Kesibukan dan kepopulerannya itu tak membuat beliau lupa dengan profesinya sebagai seorang pendidik.

<< Kembali

1 komentar:

dimas pratama mengatakan...

Kehidupan yang singkat ini mampu diisi dgn beribu kegiatan positif oleh Pak Kresna…
g nyangka y,tersirat di pikiran banyak orang apa beliau sempat tuk rehat mengambil napas???
ternyata bisa!!! yah,napa qta engga bisa coba?
cma niat tulus tuk berbakti pada Tuhan, kehidupan,dan akhirat yang menjadi kekuatan tuk melakukannya...
mari qta tetap bersemangat tuk hidup!!!