headerphoto

Tetapkan tujuanmu dengan jelas dan mantab

by Prasetyo W.Wijaya

Kalau ditanya, Apa tujuan anda kuliah?

Emmm….. apa ya?

Bingung mo jawab apa? Wah, gawat dunk! Berarti anda belum mempunyai tujuan yang jelas dan mantab. Bayangkan saja, anda mau pergi naik taksi kemudian pak sopirnya menanyakan tujuan anda. “mau kemana pak?”

Kalau anda bingung mo kemana, kira-kira nyampek nggak ?

Mau nyampek gimana, lha wong tujuannya aja masih bingung. Bisa jadi nanti sama pak sopirnya kita hanya diajak berputar-putar keliling kota menghabiskan argo. Kalau begitu yang kejadiannya apa yang akan terjadi?

Betul, anda akan kehilangan uang karena pemakaian argo yang tidak jelas, kehilangan banyak waktu karena menghabiskan kegiatan tanpa hasil yang pasti, kehilangan tenaga, pikiran dan yang lebih parah kita tidak sampai kemana-mana. Bisa jadi kita kembali ke tempat semula atau ke tempat yang kita tidak tahu keberadaannya.

Hal serupa akan terjadi jika anda tidak mempunyai tujuan yang jelas dan mantab saat kuliah. Hanya buang-buang uang, waktu, tenaga, pikiran dan tidak mendapatkan apa-apa.

Sekarang yang kamu butuhkan adalah tujuan yang jelas dan mantab. Tapi bagaimana caranya mengetahui kalau tujuan kita jelas dan mantab?

Ada 3 kriteria yang bisa mengkategorikan kita mempunyai tujuan yang jelas dan mantab.


1. Tujuan kita harus dirumuskan secara positif

Tujuan harus dirumuskan dengan kata-kata positif. Karena otak bawah sadar kita yang paling dalam tidak mengenal kata “tidak”.

Ketika orang mengatakan “tujuanku kuliah, supaya aku tidak nganggur”, yang terjadi malah jadi nganggur beneran. Karena otak bawah sadar kita tidak mengenal kata-kata tidak.

Contohnya gini, saya akan mengatakan “mulai sekarang tidak boleh membayangkan gajah!” apa yang terjadi, anda akan malah membayangkan gajah. Bentuknya yang besar, belalainya dll. Hal ini dikarenakan otak bawah sadar kita mencari memori yang berhubungan dengan gajah di otak kita. Karena itulah, saat kita memikirkan untuk tidak miskin

Harusnya kita mengatakan “tujuanku kuliah, supaya aku jadi manager BUMN” atau “tujuanku kuliah, supaya aku kaya”

Ingat, rumuskan tujuan kita dengan kata-kata positif


2. Tujuanmu harus spesifik

Tujuan harus spesifik, karena otak bawah sadar kita akan selalu mengejar tujuan dan tidak membantah bila tujuannya spesifik, jelas dan mantab.

Dalam beberapa artikel tentang berbagai macam tips, saya selalu menuliskan tujuan atau alasan atau big picture (gambaran besar) tidak lain karena, saya ingin memberikan tujuan yang spesifik kepada anda sekalian.

Kenapa saya meneliti tentang filosofi statistika, cara kerja statistika dengan 4 elemennya, karena saya ingin menunjukkan bahwa hal itulah yang akan menjadi tujuan spesifik kita mempelajari statistika.

Sekarang, mari kita tetapkan tujuan kita dengan sangat spesifik. Contohnya seperti ini. “tujuanku kuliah, karena aku ingin kerja di perusahaan multinational dengan gaji 10 juta perbulan dalam waktu 2 tahun setelah aku lulus.”

Tuch, spesifik banget bukan. Kalau masih bingung cara membuat spesifik, kita bisa menggunakan teknik 5W +1H (what, why, when, where, who, how). Tidak harus semua teknik yang kita gunakan, yang terpenting terdapat sesuatu yang ingin kita raih dan ada batas waktunya.

Kita juga bisa membuat tujuan mengenai minat kita dalam mendalami statistika. Apakah kita ingin mendalami statistika industri atau komputasi atau sosial atau bisnis. Itu harus spesifik. Kalau bisa tujuan itu harus kita tentukan pada saat awal-awal kita kuliah.


3. Tujuanmu harus tertulis

Ketika menulis goal, tanpa sadar kita sudah menuangkan impian yang kabur menjadi kenyataan. Dan kita telah mengaktifkan RAS (Recticular Active System) sistem yang terdapat di dalam otak kita. RAS ini berfungsi seperti detector rudal yang tugasnya mengejar target dan mengoreksi langkah kita bila salah arah sampai akhirnya rudal tersebut mengenai target.

Ada sebuah penelitian di Yale University, penelitian ini dilakukan pada tahun 1954. Yale University melakukan penelitian terhadap semua lulusan di tahun tersebut, siapa yang sudah mempunyai goal tertulis. Ternyata hanya 3 % yang mempunyai goal tertulis. 20 tahun kemudian, yaitu di tahun 1974, dilakukan penelitian ulang terhadap semua lulusan tahun 1954. hasilnya menarik sekali. Saat dibandingkan, ternyata total kekayaan yang dipunyai oleh lulusan yang punya goal tertulis jauh lebih besar daripada jumlah total kekayaan dari lulusan yang tidak mempunyai goal tertulis.

Sudahkah anda menulis tujuan anda?

Bagaimana cara menulisnya? Kita bisa menulis di buku harian kita, kita juga bisa menuliskannya di blog kita. Atau kita bisa membuat gambar atau diagram dari tujuan kita. Kemudian kita tempelkan di dinding kamar kita

Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari tips ini, berhentilah membaca sekarang! Ambilah kertas dan bolpoin. Coba tulislah tujuan anda. Kerjakan dengan rileks dan senang hati. Tulis impian-impian anda dan batas waktunya.


Jangan Menyerah

Terakhir, janganlah menganggap tujuan yang kita tetapkan mustahil untuk diwujudkan. Karena saat kita sendiri mengganggap tujuan kita mustahil, hilang sudah kemungkinan untuk bisa mencapai tujuan itu. Karena akan membuat tindakan kita asal-asalan, bermalas-malasan, selalu ragu-ragu, tidak serius, penuh ketidaksungguhan, tidak bertenaga, tidak fokus.

Dengan demikian sudah jelas, hasilnya tidak akan memuaskan. Manusia cenderung melakukan tindakan sesuai keyakinannya. Maka dari itu, teguhkanlah keyakinanmu. Percayalah bahwa kamu pasti bisa mewujudkan tujuanmu. Jangan menyerah, maju terus pantang mundur.

“The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams”
- Benjamin Franklin -


Sumber :

Gunawan, Adi W. 2002. Born to be Genius, Gramedia Pustaka Tama, Jakarta

______________. 2003. Genius Learning Strategy, Gramedia Pustaka Tama, Jakarta

Madden, Thomas L. 2002. Fireup Learning, Gramedia Pustaka Tama, Jakarta

Setyono, Ariesandi. 2007. Mathemagics : cara jenius belajar matematika, Gramedia Pustaka Tama, Jakarta

Waringin, Tung Desam. 2005.Financial revolution. Gramedia Pustaka Tama. Jakarta.

<< Kembali

0 komentar: